TEMPO.CO, Bogor -Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Ajun Komisaris Benny Cahyadi mengatakan mayat dalam koper diduga warga negara asing. Menurut Benny dari hasil autopsi dan hasil visum luar, badan mayat berbeda dengan warga Indonesia.
Ia menuturkan sudah berkoordinasi dengan beberapa kedutaan besar luar negeri dan imigrasi, untuk mendapatkan informasi atau laporan orang asing yang hilang.
Namun upaya itu pun gagal, karena data yang diperolehnya tidak sinkron dengan fakta di lapangan. "Sampai saat ini kita juga mengalami hambatan terkait identitas korban," ujar Benny di Mapolres Bogor, Cibinong, Kamis 28 November 2019.
Sehingga ia merilis sketsa mayat dalam upaya menindaklanjuti investigasi rangkaian mengidentifikasi pelaku pembunuhan. "Ini (sketsa) upaya kami mengungkap, karena di TKP minim saksi dan lokasi yang jauh dari pemukiman yang membuat kami kesulitan."
Kesulitan lain dalam mengungkap, Benny menyebut hancurnya sidik jari. Namun berdasarkan keterangan sembilan saksi yang diperiksa dan beberapa ciri khusus dari hasil otopsi, akhirnya sketsa mayat bisa dirilis ke publik.
Proses evakuasi mayat dalam koper di Nanggung, Kabupaten Bogor, Ahad 10 November 2019. Dok. Istimewa
Ciri-ciri mayat pada sketsa yang diperlihatkan merupakan seorang laki-laki dengan tinggi badan sekitar 183 sentimeter, berhidung besar, muka berbentuk oval, rambut lurus berwarna hitam, mata sedikit sipit dan berdaun telinga besar. Ciri lain adalah adanya luka bekas jahitan bagian perut dan luka bekas kecelakaan bagian kaki sebelah kanan. "Umur sekitar 40 tahun ke atas," kata Benny.
Dia juga memohon bantuan media cetak dan elektronik untuk membantu menyebar luaskan sketsa wajah mayat tersebut."Karena kami berupaya maksimal mengungkap kasus ini, masyarakat jika ada informasi tolong segera laporkan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, pembunuhan diduga melatari kasus penemuan mayat dalam koper di Jalan Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor pada Minggu 8 November 2019. Dugaan berasal dari hasil pemeriksaan fisik yang memperlihatkan adanya luka hantaman beda tumpul di wajah dan tempurung kepala. Selain jasad yang dibungkus plastik, dilakban, dan dimuat dalam sebuah koper diduga untuk menghilangkan bukti.