TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayat ke tempat persemayaman jenazah Ir Ciputra di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis sore 28 November 2019. Anies mengutarakan, Jakarta kehilangan sosok yang telah mengabdi untuk kemajuan kota.
Bentuk pengabdian itu tampak dari kontribusi Ciputra membangun Pasar Senen, Jakarta Pusat, hingga Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Ciputra menggandeng pemerintah DKI membentuk PT Pembangunan Jaya pada 1960-an. Proyek pertamanya adalah membangun Pasar Senen serta berlanjut mendirikan Ancol.
"Dan peninggalan beliau dari mulai Ancol kemudian Senen, urban regeneration atau peremajaan kota yang dilakukan pada tahun 60-an itu sampai sekarang kita rasakan," kata Anies usai melayat, Kamis, 28 November 2019.
Dari kontribusi itu, Anies menilai, Ciputra telah mengombinasikan ilmu teknis, wiraswasta (entrepreneurship), dan disiplin manajemen untuk mengembangkan pelbagai proyek bisnis di Jakarta. Ini menjadi salah satu pelajaran yang bisa dipetik dari Ciputra menurut Anies. Bahkan, Ciputra telah membawa program kewirausahaan hingga ke berbagai wilayah di Indonesia.
"Beliau menyadari bahwa kombinasi itu penting. Kemampuan teknis, kemampuan entrepreneur, dan kemampuan manajerial, itu tiga komponen yang terasa sekali ada di pribadinya Pak Ciputra," ucap Anies.
Ciputra selaku Chairman dan Founder Ciputra Group meninggal dunia di Singapura pada 27 November 2019 pukul 01.05 waktu setempat. Dia meninggal lantaran usia tuanya yang sudah menginjak 88 tahun.
Ciputra dirawat di salah satu rumah sakit Singapura selama 42 hari. Jenazahnya akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga, Citra Indah Jonggol, Bogor pada Kamis, 5 Desember 2019.
Adapun sejumlah proyek yang dikembangkan Ciputra, yaitu Taman Impian Jaya Ancol, Pondok Indah, Serpong, perumahan Kedoya Garden, Wesling Apartment, Perumahan Kembangan Baru, Green Court Residences, CREA Resort Office Bali, Bintaro, Ciputra World II dan sejumlah mal lainnya.