TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Steering Committee Reuni 212 tahun 2019, Slamet Ma'arif mengatakan sedang mengupayakan kepulangan Rizieq Sihab dari Arab Saudi ke Indonesia. Dia berharap orang yang didaulat sebagai Imam Besar tersebut bisa bergabung di reuni ketiga pada 2 Desember 2019.
"Ketua GNFP Ulama dan Sekjen FPI sedang berada di kota suci Mekah untuk memastikan dan memproses agar beliau bisa kembali ke tanah air dalam acara reuni ini," ujar Slamet di kantor Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, Jakarta pada Jumat, 29 November 2019.
Rizieq Sihab meninggalkan Indonesia pada 2017. Ia pergi ke Arab Saudi saat terjerat kasus dugaan pornografi yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Sampai saat ini, kasus itu tak mengalami kemajuan karena Rizieq tak pernah hadir saat dipanggil polisi.
Belakangan, Rizieq mengalami masalah pencekalan di Arab Saudi. Ia menuding pemerintah Indonesia meminta pemerintah Arab Saudi untuk menerbitkan surat pencekalan itu sehingga menghalanginya untuk pulang.
Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan, Mahfud MD membantah tudingan Rizieq. Dia mengaku sudah mencari tahu terkait tudingan itu, dan tak menemukan bukti bahwa ada upaya pencekalan yang diminta pemerintah.
"Ternyata memang tidak ada sama sekali pencekalan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Tak ada sama sekali," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu, 27 November 2019.
Mahfud berujar tudingan Rizieq kepada pemerintah itu hanya dilakukan sebatas lewat media sosial, yakni lewat platform YouTube. Bukti yang disodorkan pun ditunjukkan hanya lewat video. Mahfud ingin Rizieq melaporkan masalah ini langsung, jika memang ingin pemerintah segera menyelesaikannya. "Kalau tidak melapor bagaimana kita mau bertindak," ujar Mahfud.