TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Bogor sepakat menetapkan APBD 2020 sebesar Rp 7,074 triliun dalam rapat paripurna Jumat sore hingga malam, 29 November 2019. Nilai itu naik 1,38 persen dari plafon anggaran yang semula diusulkan sebesar Rp 6,978 triliun.
"APBD diprioritaskan untuk kebutuhan mendasar masyarakat, yaitu pendidikan, kesehatan, dan insfrastruktur," ujar Ketua DPRD, Rudy Susmanto, saat ditemui di kantornya, di Cibinong, Sabtu 30 November 2019. Rudy mengatakan Rapat Paripurna dihadiri langsung Bupati Bogor Ade Yasin. "Kemarin kami mulai Pukul 5 sore dan selesai Pukul 8," katanya.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan kenaikan nilai APBD karena pembahasan menghasilkan peningkatan belanja daerah sebesar Rp 96,062 miliar. Peningkatan belanja daerah berasal dari kenaikan belanja tidak langsung untuk insentif pemungutan pajak daerah seiring dengan kenaikan target pajak dan hibah daerah. "Penyesuaian pada komponen bantuan keuangan," ujar Ade Yasin di kantornya, Pendopo Bupati Cibinong.
Ade menjabarkan alokasi belanja tidak langsung yang semula sebesar Rp 3,374 triliun, setelah pembahasan menjadi sebesar Rp 3,377 triliun, atau bertambah sebesar Rp 2,165 miliar. Lalu belanja langsung yang semula Rp 3,603 triliun, setelah pembahasan menjadi Rp 3,697 triliun atau bertambah sebesar Rp 93,897 miliar
Bupati Ade Yasin mengatakan alokasi pada komponen belanja langsung lebih besar ketimbang belanja tidak langsung karena proporsi belanja langsung tembus 52,27 persen dan belanja tidak langsung sebesar 47, 73 persen. "Hitungannya itu dari total 100 persen belanja daerah,” katanya.