TEMPO.CO, Jakarta -Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin memastikan operasional kereta MRT Jakarta akan berjalan normal seperti biasa pada Senin, 2 Desember 2019, meskipun ada aksi Reuni 212.
Ia mengatakan operasional kereta bawah tanah itu tak akan terganggu dengan adanya acara Reuni 212 besok pagi di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
"Besok MRT beroperasi normal seperti biasa," ujar Kamaluddin saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 Desember 2019.
Biasanya, MRT Jakarta akan memberlakukan operasional khusus jika terjadi unjuk rasa atau keramaian masyarakat di sekitar lokasi stasiun. Namun untuk aksi besok, MRT dipastikan tak akan mengurangi waktu atau menambah armada operasional.
Acara Reuni PA 212 yang besok akan digelar merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan. Acara dimulai dengan salat tahajud berjamaah pada pukul 02.30 WIB dan selesai pada pukul 08.30
Tahun ini, massa Reuni 212 bakal mendesak pemidanaan terhadap Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri karena dianggap telah menistakan agama dengan membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden Republik Indonesia Ir. Sukarno. Mereka juga meminta pemulangan imam besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab dari Arab Saudi.
Panitia acara reuni mengklaim akan ada 1 juta orang yang ikut acara tersebut. Wakil Ketua Panitia Reuni 212 Edi Mulyadi telah menyiapkan 3 ribu laskar jawara dan pendekar sebagai petugas keamanan.
Mereka disebut akan bekerja sama dengan kepolisian menjaga berlangsungnya acara. 3 ribu laskar itu merupakan berasal dari Front Pembela Islam (FPI). Menurut dia, akan ada 5 ribu laskar gabungan lain yang menjaga keamanan.
"Totalnya delapan ribu personel pengamanan," ujar dia.
Selain MRT Jakarta, PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta juga belum memastikan akan melakukan rekayasa pelayanan. Rekayasa pelayanan akan dilakukan dengan menyesuaikan kondisi saat Reuni 212 berlangsung esok pagi.