TEMPO.CO, Jakarta - Massa Reuni 212 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, masih terus berdatangan pada Senin pagi, 2 Desember 2019. Salah satunya, Wahyudin, 54 tahun, dan istrinya.
Warga Pondok Kopi, Jakarta Timur itu, baru tiba di Monas sekitar pukul 07.00. "Saya tidak bisa ikut dari semalam karena kerja. Jadi tadi abis salat subuh langsung berangkat ke sini," kata Wahyudin.
Ia mengatakan telah mengikuti kegiatan reuni 212 sejak tahun 2017. Wahyudin ikut karena merasakan adanya kedekatan dan terjalinnya silaturahmi antarumat Islam dalam kegiatan ini. "Ukhuwah Islamiyah bisa terjalin dalam kegiatan ini."
Menurut dia, selama ini kegiatan reuni 212 sangat positif. Sebab, terlihat umat Islam bisa saling membantu dalam agenda ini. Hal itu terlihat dari peserta yang hadir saling berbagi makanan dan minuman. "Saya juga bisa bertambah saudara dalam kegiatan ini."
Andri Harsono, 41 tahun, warga Kampung Melayu, Jakarta Timur, juga baru tiba sekitar pukul 07.30 bersama anak dan istrinya. Ia sengaja cuti kerja untuk mengikuti agenda reuni yang digelar setiap tahun.
"Saya baru minta cuti Kamis kemarin. Baru bisa datang pagi ini karena menunggu dua anak yang lain berangkat sekolah," ujarnya.
Ia berharap agenda reuni 212 bisa terus dipertahankan setiap tahun. Sebab, dengan adanya reuni ini umat Islam bisa menjalin silaturahmi.
Menurut Andri, peserta reuni 212 tahun ini lebih sedikit karena bertepatan dengan hari kerja. Namun, kata dia, jumlah tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap bisa hadir dalam kegiatan ini. "Karena ini cuma setahun sekali. Saya anggap ini wadah kami untuk silaturahmi."
Pantauan Tempo, massa reuni 212 telah meninggalkan kawasan Monas sejak 07.30. Namun, gelombang massa juga banyak yang baru tiba dan langsung menuju panggung utama.
