TEMPO.Co, Jakarta - Massa Reuni 212 berharap Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab bisa segera kembali ke Indonesia. Seorang peserta reuni 212, Andri Harsono, 41 tahun, mengatakan masih mengharapkan kehadiran Rizieq dalam agenda reuni 212.
"Sejak 2017, Habib (Rizieq) belum bisa menghadiri reuni 212. Sebab, masih berada di Mekah," kata Andri saat ditemui di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember 2019.
Andri meminta pemerintah terbuka untuk menerima Rizieq kembali ke Indonesia. Menurut dia, selama ini ada tekanan sehingga Rizieq belum bisa kembali ke Indonesia sampai sekarang. "Jangan juga dikriminalisasi. Sudah pemerintah terbuka saja menerima Habib Rizieq kembali ke Indonesia."
Andri mengatakan rela mengambil cuti untuk mengikuti reuni 212 hari ini. Warga Kampung Melayu, Jakarta Timur itu, mengajak istri dan anaknya yang berusia lima tahun untuk menghadiri kegiatan tahunan itu.
"Setiap tahun saya ikut reuni ini. Sudah empat kali saya ikut. Reuni ini saya anggap sebagai kegiatan wisata dan silaturahmi antarumat Islam," ujarnya.
Peserta lainnya, Izal Ahmad, 37 tahun, mengatakan semestinya pemerintah tidak mempersulit kepulangan Rizieq. Sebab, sebagian umat Islam merindukan kehadiran Rizieq kembali ke Indonesia. "Saya berharap Habib Rizieq bisa kembali ke Indonesia dan bisa ikut dalam reuni tahun depan," ujarnya.
Rizieq Shihab hadir dalam reuni 212 tahun 2019, dalam bentuk rekaman video yang ditayangkan di sekitar panggung utama di sisi utara Monas. Sebelumnya panitia Reuni 212 menyatakan akan menjemput dan menghadirkan Rizieq Shihab.
Duduk bersila di depan meja dan dikelilingi buku, Rizieq menyampaikan permintaan maaf karena tak bisa datang langsung ke aksi itu. Rizieq berkukuh dirinya masih berada di Mekkah karena dicekal oleh pemerintah Arab Saudi, atas permintaan pemerintah Indonesia.
"Saya masih dicekal oleh pemerintah Arab Saudi dengan alasan keamanan atas permintaan pemerintah Indonesia," kata Rizieq dalam video itu.
Sebetulnya, pemerintah Indonesia lewat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, telah membantah tudingan Rizieq. Namun Rizieq kukuh dan menuding pemerintah berbohong.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia saat ini, Essam bin Abed Al-Thaqafi, mengatakan negosiasi di antara pejabat tinggi kedua negara untuk memulangkan Rizieq Shihab memang tengah terjadi. "Pernyataan Dubes Arab Saudi yang lalu itu sudah cukup sebagai pengakuan yang luar biasa, bahwa ada sesuatu dari pemerintah Indonesia sendiri yang membuat saya masih dicekal," kata Rizieq dalam video yang diperlihatkan dalam Reuni 212 di Monas.