TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah memeriksa kamera pengintai atau CCTV dekat lokasi ledakan di Monas untuk mengungkap peristiwa di dekat istana negara itu. Lokasi ledakan hanya berjarak beberapa ratus meter dari istana.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPK Monumen Nasional Arista Nurbaya mengatakan polisi telah memeriksa CCTV kawasan Monas. Total ada 52 CCTV yang tersebar di 80 hektar kawasan wisata itu.
"CCTV yang diperiksa punya Jakarta Smart City," kata Arista saat ditemui di kantornya, hari ini.
Ia membenarkan ledakan yang diduga dari granat asap itu masih berada di kawasan Monas. Polisi telah memeriksa sekitar lokasi dan mendapatkan data rekaman CCTV dari Bali Tower.
Ledakan tersebut, kata dia, terdengar sampai kantor UPK Monas sekitar pukul 07.16. Mendapat informasi bahwa yang meledak diduga granat, UPK Monas sempat menutup kawasan tersebut dari kunjungan wisatawan hingga pukul 10.00.
"Setelah mendapatkan informasi dari pihak keamanan terkait kondisinya sudah aman untuk masyarakat umum dan kami buka kembali pelayanan normal seperti biasa," ujarnya.
Ia menuturkan kamera pengintai di kawasan Monas terdapat dua sistem. Sistem pertama langsung dikendalikan UPK Monas. CCTV yang dikendalikan UPK Monas hanya yang berada di kawasan Tugu Monas. Sedangkan di luar dikendalikan oleh Jakarta Smart City.
"Kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki ledakan itu," ujarnya.
Ledakan di Monas, yang diduga berasa dari granat asap itu telah melukai dua anggota TNI yang sedang berolah raga di lokasi, tepatnya di taman di seberang Kantor Kementerian Dalam Negeri, Selasa pagi.