TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan bahwa sejumlah komponen anggaran janggal yang viral beberapa waktu lalu seperti lem aibon, helm proyek hingga pasir sudah tidak ada.
"Sudah dikoreksi, sudah tidak ada lagi yang janggal, yang kemarin sempat viral itu untuk komponen sementara karena menunggu input sekolah," ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Syaefuloh di DPRD DKI, Kamis, 5 Desember 2019.
Syaefuloh memastikan bahwa dalam Rancangan APBD 2020 yang telah disusun kini sudah berdasarkan kebutuhan riil di lapangan. Dia menyatakan pihaknya sudah dua kali melakukan koreksi mulai dari tingkat sukudinas hingga dinas.
"Dapat saya pastikan bahwa dalam RAPBD ini sudah sesuai dengan kebutuh riil di lapangan, tidak ada lagi komponen sementara seperti komponen-komponen janggal yang viral kemarin," kata Syaefuloh
Dalam rapat KUA PPAS Komisi E, anggaran lem aibon sebelumnya sudah dihapus karena tidak ada kebutuhan dan permintaan dari sekolah.
Sejumlah anggaran janggal dalam KUA PPAS DKI 2020 sebelumnya viral di media sosial. Anggota DPRD Fraksi PSI William Aditya yang awal mengungkapnya. Selain lem aibon senilai Rp 82 miliar, ada nggaran janggal seperti pengadaan pasir untuk anak sekolah senilai Rp 52,1 miliar hingga helm proyek senilai Rp 34,2 miliar.