TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Ciputra Group, Ciputra, mulai gemar mengenakan topi sejak empat tahun lalu. Anak pertama Ciputra, Rina Ciputra Sastrawinata, menceritakan alasan sang ayah memakai topi yang sudah menjadi ciri khasnya.
Awalnya, Rina menuturkan, Ciputra merasa dingin ketika keluar di malam hari. "Ayah saya selalu merasa dingin kalau keluar malam jadi kepala ingin ditutup," kata Rina saat ditemui usai upacara pemakaman di Jonggol, Bogor, Kamis, 5 Desember 2019.
Mulanya Ciputra menggunakan topi musim dingin ala orang Rusia yang terbuat dari wool. Seorang cucu Ciputra kemudian membawakan topi baret dari Amerika. Ciputra memutuskan mengganti model topi yang ia kenakan sehari-hari. "Jadi ayah saya senang pakai itu berfoto di mana-mana," ujar Rina.
Setelah itu, dia melanjutkan, Ciputra senang menggunakan topi, khususnya model fedora. Ciputra bahkan meminta asistennya untuk membeli fedora dengan pelbagai warna. Menurut Rina, ayahnya memiliki fedora warna merah, coklat muda, dan biru dongker.
Fedora biru dongker adalah kesukaan Ciputra yang hari ini turut dimasukkan ke dalam liang lahat oleh anak ketiga Ciputra, Candra Ciputra. Candra menaruh topi dengan pin berlogo Ciputra Group itu sebagai simbol sedang mengenakannya kepada sang ayah.
Foto dan peti jenazah alhamhum Ciputra di pemakaman keluarga, Desa Sukamaju, Jonggol, Jawa Barat, Kamis, 5 Desember 2019. Ciputra wafat dalam usia 88 tahun di Rumah Sakit Singapura pada Rabu, 27 November 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
"Akhirnya itu menjadi semacam trademark ayah saya kemana-man,a memakai topi. Jadi hangat kalau di ruangan AC, kepalanya tidak kena dingin, untuk malam hari juga enak," jelas Rina.
Ciputra meninggal di Singapura pada 27 November 2019 pukul 01.05 waktu setempat. Jenazah disemayamkan di Ciputra Artpreneur sejak Rabu malam, 27 November 2019. Dia meninggal karena usia tua, yakni 88 tahun.
Hari ini dia dimakamkan di Pemakaman Keluarga Ciputra, Jonggol, Bogor. Lokasi pemakaman berada di dalam kompleks perumahan Citra Indah City.
Ciputra dikenal sebagai pelopor real estate di Indonesia, pendiri klub bulutangkis Jaya Raya, dan terjun pula ke bisnis pendidikan dan media.