TEMPO.CO, Jakarta -Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan bakal menambah jumlah pembatas beton di belokan alias U-Turn Jalan Prof. DR. Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, yang sempat dibongkar beberapa pengemudi ojol.
Kepala Sudinhub Jaksel Budi Setiawan menyatakan selain penambahan jumlah, beton yang dipasang juga lebih tebal.
"Tambah jumlah dan sekalian beton yang lebih tebal. Pokoknya semaksimal mungkin yang kami bisa," kata Budi saat dihubungi, Jumat, 6 Desember 2019.
Dengan begitu, dia mengharapkan agar tak ada lagi warga yang membongkar beton. Sudinhub Jaksel juga akan menempatkan petugas untuk memantau penutupan jalan.
Kemarin sore beberapa pengemudi ojek online (ojol) menggeser beton di U-Turn Jalan Satrio, persisnya di bawah flyover dekat belokan ke Jalan Jend. Sudirman.
Setelah pembongkaran, jalan pun terbuka. Kendaraan roda empat dan dua berbondong-bondong berbelok. Kejadian ini direkam oleh seorang warganet dan diunggah di akun Instagram @jktinfo kemarin.
Budi memaparkan, pihaknya berencana kembali memasang beton sore ini. Dari pantauan Tempo pukul 12.43 WIB, kendaraan bisa lalu lalang melintasi U-Turn itu. Petugas Sudinhub Jaksel batal merapikan beton yang kemarin dibongkar lantaran situasi tak kondusif.
Maksudnya, jelas Budi, pengemudi ojol mengerumuni petugas yang hendak memasang beton pagi ini. Mereka meminta agar petugas tak menutup U-Turn lagi. Penutupan U-Turn merupakan uji coba yang diselenggarakan Dinas Perhubungan DKI agar kendaraan tak menumpuk di sepanjang Jalan Satrio.
"Pada prinsipnya kami tetap akan melaksanakan uji coba itu. Nanti akan ada evaluasi," ucap Budi. Terkait penutupan U-Turn yang dipersoalkan para pengemudi ojol itu.