Menurut dia, selama warga Jakarta masih menggunakan kendaraan pribadi maka masalah kemacetan akan selalu hadir. "Jadi salah satu solusinya adalah memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum," kata Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Anies mengakui memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum tidak mudah karena harus didukung kenyamanan dan kepastian waktu tempuh.
Tahun 2018, Pemprov DKI Jakarta mengintegrasikan kendaraan umum yang ada di Jakarta, mulai dari angkot sampai ke Transjakarta dalam satu sistem bernama Jak Lingko.
Menurut Anies, kehadiran sistem tilang elektronik yang diprakarsai oleh Polda Metro Jaya yang dikolaborasikan di rute Transjakarta berdampak positif pada peningkatan jumlah penumpang.
"Kami mengintegrasikan, kami berkolaborasi mensterilkan jalur-jalur Transjakarta, ketika pengendara pribadi melihat Transjakarta bisa melewati rute-rute dengan leluasa, dia akan berpikir lebih baik berpindah kendaraan, tapi bila jalur Transjakarta macet maka tidak ada bedanya," kata Anies.
Hadirnya sistem tilang elektronik di jalur busway, lanjut Anies, memicu terjadinya perubahan. Pada tahun 2017 rute bus yang tersambung adalah 121 rute, sekarang sudah ada 210 rute.