Amar mengatakan hal itu wajar baginya. Dia mengatakan sebagai warga pribumi asli di situ dia sedikit banyak tahu tentang mitos atau cerita legenda seputaran Ciliwung. Dia menceritakan konon dulu saat masih jaman kerajaan Pajajaran di area tersebut ada batu besar dan batu itu di klaim sebagai tempat bertapanya raja-raja Pajajaran alias Prabu Siliwangi.
"Sehingga sampai sekarang Ciliwung disebut sebagai sungai termasyur milik Bogor, yang dulunya adalah pusat kerajaan Pajajaran," kata Amar.
Secara tidak langsung, Amar ingin menginformasikan kepada seluruh warga masyarakat yang bermain di Sempur, harus bisa menjaga tata krama dan menjaga adab. Dia menyebut karena Bogor itu baik kota atau kabupatennya, memiliki atau syarat dengan mistis kelegendaan Pajajaran. "Ya maklum anak zaman sekarang sudah kebanyakan tidak banyak yang tahu tentang sejarah Bogor," ucap Amar.
Seorang warga lainnya, Nurry 36 tahun, mengatakan hal serupa. Di lokasi yang sering terjadi kecelakaan dan memakan korban itu sejak dulu sudah sangat angker. Bahkan orang tua pribumi di sana, sering berpesan untuk tidak asal bicara dan main-main. "Ya katanya takut ada yang keganggu, karena di sekitar sini banyak penunggunya dan ada sejak jaman (kerajaan) Pajajaran, bahkan sejak (kerajaan) Salaka Negara," ucap Nurry.