TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pedagang kue putu, Rosida (69), tewas tersambar Kereta Api Walahar Ekspres tujuan Jakarta-Purwakarta. Peristiwa ini terjadi di sisi rel Stasiun Buaran, Jakarta Timur, Minggu sore 8 Desember 2019.
"Pecahan kaca dari pikulannya mental sampai masuk ke dalam musala," kata warga setempat Toto (31), Minggu malam.
Rosida tersambar kereta saat melintas di sisi rel itu sekitar pukul 15.00 WIB. Saat yang sama Toto dan sejumlah warga lainnya melaksanakan salat Ashar di musala di Buaran 1 RT 04/RW 08, Jatinegara, Cakung itu.
Para jemaah salat Ashar itu tiba-tiba mendengar suara cukup keras dari perlintasan kereta jalur ganda. "Suaranya cukup keras, 'beledak'. Pokoknya kita baru saja selesai Shalat Ashar," katanya.
Saat dicek ke lokasi kejadian yang berjarak 50 meter dari musala, saksi mendapati korban sudah tidak bernyawa di sisi rel. "Tukang putu ini memang biasa 'nyebrang' jalur kereta kalau mau keliling kampung," katanya.
Ketua RW 08 Kelurahan Jatinegara, Abdul Hakim mengatakan, Rosida adalah warganya yang tinggal di RT 03. Dia mengamini kebiasaan Rosida menyeberang rel.
Abdul menambahkan, warga telah meminta
PT KAI untuk mendirikan pagar di sekitar Stasiun Buaran demi keselamatan warga. "Dulu udah disampaikan tapi alasan nggak ada dana dan nyampein ke pusat. Dua kali nggak ketemu kepala stasiun," katanya.