Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Data Kerusakan Angin Puting Beliung di Kabupaten Bogor

image-gnews
Abi Sukarya, Ketua Komite Sekolah SDN 05 Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, mengevakuasi barang-barang yang selamat dari ambruknya bangunan sekolah yang roboh akibat diterjang angin kencang dan hujan deras, Jumat, 25 Januari 2019. Temo/Ade Ridwan
Abi Sukarya, Ketua Komite Sekolah SDN 05 Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, mengevakuasi barang-barang yang selamat dari ambruknya bangunan sekolah yang roboh akibat diterjang angin kencang dan hujan deras, Jumat, 25 Januari 2019. Temo/Ade Ridwan
Iklan

TEMPO.CO, Bogor -Angin puting beliung rusak puluhan rumah, tumbangkan pohon dan juga listrik di dua desa yakni Sukaharja dan Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Ahad kemarin sore.

Akibat bencana tersebut bukan hanya kerugian bagian warga, tapi akses jalan di dua desa tersebut tertutup. "Enam rumah rusak berat, puluhan lainnya ringan dan sedang hanya terbang atap nya," kata Camat Ciomas Chairuka Judhyanto saat dihubungi, Ahad malam 8 Desember 2019.

Yanto merinci kerusakan rumah yang diamuk puting beliung tersebut, desa Sukamakmur dua rumah rusak berat 68 rumah lainnya rusak sedang dan ringan. Lalu di desa Sukaharja empat rumah rusak berat, 16 lainnya rusak sedang.

Yanto menyebut puting beliung datang di saat hujan lebat yang turun, sejak pukul 15 WIB hingga sore hari. "Total semuanya yang terdata ada 90 rumah rusak karena angin puting beliung," Yanto menjelaskan.

Bencana angin puting beliung tesebut dikatakan Yanto tidak hanya menerbangkan atap rumah, namun juga meratakan dinding dan merobohkan beberapa rumah warga. Beruntung dalam bencana itu, tak ada korban jiwa.

Kerugian material bisa ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Saat kejadian warga banyak berlarian ke jalan, khawatir tertimpa atap dan reruntuhan rumah," kata Yanto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat petang hari, warga dibantu Muspika, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar, Satpol PP, relawan PMI bersama membersihkan sisa bencana dan mengevakuasi warga korban ke rumah saudara dan tetangga. "Untuk sementara mereka itu mengungsi ke rumah saudara atau tetangganya karena kami tidak mendirikan tenda darurat," kata Yanto lagi.

Hujan lebat disertai angin kencang tidak hanya melanda Kecamatan Ciomas. Tapi di Kecamatan Tamansari di dua desanya, yakni Sukaluyu dan Sukajadi pun terdampak.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, mengatakan sejak awal pihaknya sudah meminta dan menghimbau masyarakat mewaspadai potensi terjadinya bencana.

Dede menyebut Kabupaten Bogor saat masuk musim hujan, sangat rawan bencana. Mulai dari longsor, banjir hingga angin puting beliung. "Intinya masyarakat harus waspada dan siap siaga menghadapi bencana," demikian Dede.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

2 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

24 hari lalu

Warga terdampak ledakan gudang amunisi Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya berada di posko pengungsian Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 31 Maret 2024. Pejabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan ada 135 kepala keluarga yang harus diungsikan akibat ledakan dan kebakaran di Gudmurah Kodam Jaya itu. Bey merinci sebanyak 85 kepala keluarga diungsikan di kantor desa, sementara 50 keluarga lain diungsikan di sarana ibadah masjid sekitar Perumahan Kota Wisata, Bogor. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

31 rumah mengalami kerusakan terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana,


Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

31 hari lalu

Sejumlah petugas gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Sirnasari RT 07/04, Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Maret 2023. Hujan deras pada Selasa malam mengakibatkan tebingan tanah setinggi 30 meter dan lebar 15 meter longsor dan menyebabkan dua warga meninggal dunia, enam warga luka-luka, sementara empat warga lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA/Arif Firmansyah
Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

Tim gabungan masih mencari warga yang tertimbun longsor di Desa Sentul, Bogor. Pencarian sempat terganggu hujan ekstrem.


Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

35 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

Barang bukti yang diperoleh dalam penggeledahan rumah tempat penyimpanan narkoba para pengedar sabu itu adalah 76,71 gram, satu unit HP dan timbangan


Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

43 hari lalu

Kepala BPBD Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmadi. (ANTARA/Nur Imansyah).
Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

Angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.


Rapat Pleno Rekapitulasi di Kabupaten Bogor Molor, KPU Bilang Begini

50 hari lalu

Ketua KPU Kabupaten Bogor Muhammad Adi Kurnia usai penutupan rapat pleno di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/3/2024). ANTARA
Rapat Pleno Rekapitulasi di Kabupaten Bogor Molor, KPU Bilang Begini

Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat Kabupaten Bogor. Apa kata KPU Kabupaten Bogor?


Peneliti yang Sebut Puting Beliung Rancaekek Tornado Menilai Banyak Ilmuwan Tak Paham Perubahan Iklim

56 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin saat ditemui seusai acara Media Lounge Discussion perihal cuaca ekstrem, Rabu 31 Januari 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Peneliti yang Sebut Puting Beliung Rancaekek Tornado Menilai Banyak Ilmuwan Tak Paham Perubahan Iklim

Peneliti di BRIN ini paparkan tiga fenomena cuaca ekstrem yang dulu tak dibayangkan bakal bisa terjadi di Indonesia


Puting Beliung Ciamis Merusak 157 Rumah di 5 Kecamatan

56 hari lalu

Petugas BPBD Ciamis menanggulangi pemukiman rumah warga yang rusak terdampak bencana alam angin puting beliung di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BPBD Ciamis)
Puting Beliung Ciamis Merusak 157 Rumah di 5 Kecamatan

BMKG minta masyarakat tetap mewaspadai bencana puting beliung dan angin kencang Maret-April.


Dirjen di KLHK Beberkan Cara Mitigasi Puting Beliung Rancaekek

56 hari lalu

Citra satelit yang menunjukkan pusaran awan penyebab puting beliung Rancaekek, Rabu sore, 21 Februari 2024. Foto : BRIN
Dirjen di KLHK Beberkan Cara Mitigasi Puting Beliung Rancaekek

Bencana puting beliung bisa terjadi di Rancaekek disebutkan karena faktor perubahan iklim dan kenaikan suhu global.