TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan bus kampanye antikorupsi di Balai Kota DKI, Selasa, 10 Desember 2019. Bus tersebut nantinya bakal berkeliling ke sekolah-sekolah yang ada di ibu kota untuk memberikan pendidikan antikorupsi.
"Bus ini adalah replika dari bus kampanye antikorupsi dari yang dimiliki oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang penyusunannya pun kami berkonsultasi erat dengan teman-teman di KPK," kata Anies saat meluncurkan Bus Antikorupsi.
Anies mengatakan peluncuran bus ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah provinsi DKI untuk memastikan kegiatan pencegahan korupsi bisa dilakukan sejak usia dini. Untuk itu, DKI mendorong agar pendidikan pencegahan korupsi dimulai di sekolah jenjang yang paling dasar.
"Sekolah memberi kesempatan untuk pembelajaran kebiasaan antikorupsi, kebiasaan berintegritas," ucapnya.
Selain meluncurkan bus antikorupsi, Pemprov DKI juga melantik 160 duta antikorupsi, yang terdiri dari 80 pelajar dan 80 guru. Guru yang menjadi duta antikorupsi berasal dari pendidik yang memberikan materi pendidikan kewarganegaraan. "Mereka semua sudah dilatih oleh KPK RI untuk bisa menjadi duta di jenjang SD, SMP dan SMA," ujarnya.
Nantinya, kata dia, guru tersebut bakal mengikuti bus untuk ikut berkeliling ke sekolah. Dengan cara itu diharapkan kampanye pencegahan korupsi, penumbuhan integritas bisa dilakukan sepanjang tahun.
"Ini merupakan kolaborasi, dengan KPK RI dan jajaran Pemprov DKI, yang berada di Dinas Pendidikan, KPK ibu kota, Dishub, Transjakarta. Kami berharap dengan adanya kampanye ini maka usaha kita mendorong kesadaran pencegahan korupsi makin berkembang."