TEMPO.CO, Tangerang - Ratusan rumah ambruk dan rusak di lima desa Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang, akibat diterjang puting beliung pada Kamis 12 Desember 2019. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Camat Mauk Arif Rahman mengatakan masih mendata jumlah rumah yang rusak akibat angin ribut. "Beruntung tidak ada korban jiwa. Diperkirakan ratusan rumah diterjang angin, bangunan banyak roboh ada warga luka ringan sudah ditangani Puskemas Mauk," kata Arif di Desa Tegal Kunir Lor, Kamis.
Jumlah rumah yang rusak di Desa Tegal Kunir Lor ada 48 bangunan, di Desa Sasak terdata 22 rumah, Desa Tanjung Anom sekitar 100 rumah, di Desa Banyuasin ada 46 rumah. Jumlah rumah yang rusak di Desa Gunung Sari sementara ini belum diketahui pasti.
Umumnya bangunan rumah warga yang roboh terbuat dari anyaman bambu dan bukan permanen. Atap rumah ringsek tertimpa pohon yang tumbang. Tak hanya tumbang sejumlah pohon tercerabut dari akarnya. Selain rumah bambu, bangunan beratap seng dan genting juga kabur terbawa angin.
Amir, warga Desa Tegal Kunir Lor mengatakan hanya bisa menyelamatkan diri saat angin ribut menerjang. "Angin berputar-putar menerbangkan genting dan merobohkan bangunan," kata Amir.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar pun langsung meninjau lokasi terdampak angin puting beliung. Zaki mendatangi Desa terparah yakni Desa Tegal Kunir Lor. "Saya mengimbau masyarakat Mauk dan seluruh masyarakat Kabupatena Tangerang agar siaga, musibah ini karena perubahan cuaca. Ke depan cuaca ekstrim masih dimungkinkan terjadi," kata Zaki.
Apalagi berdasarkan analisis BMKG, saat ini adalah bulan rawan pergantian musim, "seperti sekarang rawan sekali terjadi musibah," ujar Zaki.
Zaki juga mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang langsung tanggap dengan menyiapkan bantuan berupa tenda, makanan. "Secepatnya mencari tempat aman untuk dapur umum,"kata Zaki
Kepala BPBD Tangerang Bambang Sapto mengatakan saat ini masyarakat di sekeliling tempat musibah saling bergotong-royong membersihkan puing-puing rumah ambruk bekas puting beliung itu.
AYU CIPTA