TEMPO.CO, Bogor - Bupati Bogor Ade Yasin mengaku spontan mencurahkan kekecewaannya setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengabaikan undangan yang telah dikirimnya. Anies disebutnya tidak datang dan tidak juga mengirim pejabat DKI yang bisa mewakilinya untuk acara yang dinilai penting untuk Jakarta.
Acara tersebut adalah Borderline Economic Summit atau BES 2019 yang dibuka Ade Yasin hari ini, Kamis 12 Desember 2019. "Ya pemerintah pusat saja hadir, sedangkan acara ini kan jika berhasil dampaknya ke Jakarta," ucap Ade Yasin menjelaskan seusai acara.
Ade menerangkan bahwa Kabupaten Bogor sebagai satu di antara penyangga Ibu Kota sengaja menggagas forum BES 2019. Dia mengundang sejumlah kepala daerah yang berbatasan dengan wilayahnya ataupun Jakarta. Sejumlah isu juga disiapkan untuk dicari solusinya bersama seperti aliran sungai, sampah, hingga transportasi massal.
"Artinya kamii kan wilayah hulu, Jakarta itu hilirnya. Nah ini harus selaras dan kerja sama bareng," ucap Ade menjabarkan.
Harapan Ade, jika Gubernur Anies Baswedan atau wakil dari Pemprov DKI datang, pembahasan menjadi lebih konkret. "Tinggal kami akselerasikan saja jika sudah ada opsi-opsi penyelesaian masalah di kami dan ibu kota," kata Ade.
Setelah memastikan Anies alpa, Ade berharap poin-poin yang dihasilkan dalam forum BES sampai ke Pemprov DKI. Sehingga apa yang sudah menjadi kesepakatan semua wilayah yang menjadi penyangga ibu kota, bisa segera di wujudkan dalam kerja sama yang apik, elegan, dan saling bahu membahu.
"Tentunya kesuksesan ini yang kami harapkan, karena ini berbicara kepentingan jutaan warga baik Jawa Barat, Jakarta, maupun Banten," ucap Ade.
BES 2019 juga mengundang Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang kemudian mengirim Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum. Hadir pula beberapa Wali Kota dan Bupati. Di antara mereka yang memenuhi undangan dari Pemerintah Kabupaten Bogor adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa.