TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak empat mobil mengalami pecah ban saat melintas di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek sepanjang setengah hari pertama pengoperasian jalan tol layang itu, Minggu 15 Desember 2019. Beruntung insiden pecah ban itu tidak berujung peristiwa lain yang fatal.
"Alhamdulillah, tidak ada kecelakaan," kata petugas operator informasi dan komunikasi Tol Jakarta-Cikampek, Joko.
Joko menyebut, sejak jalan tol layang itu dibuka untuk umum pukul 6 sampai dengan Pukul 12.30, tercatat seluruhnya ada delapan gangguan yang dialami pengendara. Gangguan ban adalah yang terbanyak. Sisanya, tiga gangguan mesin dan satu masih diidentifikasi.
"Kalau gangguan ban langsung diganti di lokasi, yang lama gangguan akibat mesin karena harus dievakuasi," ucap Joko.
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek 2 telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis lalu. Pengoperasian jalan tol layang ini diharap mampu mengurangi 30 persen kepadatan di jalan tol di bawahnya.
Pantauan CCTV lalu lintas kendaraan di Tol Layang Jakarta-Cikampek pada hari pertama dibuka untuk umum. Tempo/Adi Warsono
Panjang jalan tol layang mencapai 38 kilometer membentang dari Cikunir sampai dengan Karawang. Hanya kendaraan jenis mobil pribadi yang boleh melintas, itu pun dibatasi lajunya maksimal 80 kilometer per jam untuk menekan potensi bahaya empasan angin.
Joko mengatakan tidak ada kepadatan di hari pertama pengoperasian jalan tol layang itu. Sedang berdasarkan pengamatan Tempo melalui jaringan kamera CCTV yang terpasang di sepanjang jalan tol layang tersebut, pengendara lebih banyak menuju Jakarta atau dari Bandung.
"Karena hari ini libur terakhir akhir pekan, jadi orang mulai kembali ke Jakarta," kata Joko.