TEMPO.CO, Jakarta - Pencabutan penghargaan Adikarya Wisata 2019 untuk Colosseum Club 1001 berbuntut panjang. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan pemeriksaan terhadap seluruh anggota tim yang terlibat meloloskan diskotek yang dianggap masih terindikasi dengan peredaran narkoba itu dalam nominasi penghargaan tahun ini.
Tim penilai dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dianggap lalai karena tidak mempertimbangkan rekomendasi BNN DKI pada Oktober lalu. Ada pula surat protes dari FPI kepada Gubernur Anies tentang penghargaan itu, tapi tak disebut sebagai sebab pencabutan penghargaan.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI, Saefullah, mengatakan tim Inspektorat bakal memeriksa seluruh yang terlibat meloloskan diskotek Colosseum. "Jajaran yang terlibat sementara dibebaskan tugas selama pemeriksaan berjalan," kata Saefullah saat menggelar jumpa pers di Balai Kota DKI, Senin 16 Desember 2019.
Saefullah menuturkan tahun ini telah ditetapkan 155 pelaku usaha yang menjadi nominasi untuk penghargaan Adikarya Wisata. Mereka dinilai untuk penghargaan di 31 kategori. Proses penilaian meliputi seleksi administrasi, kinerja, dan penilaian aktif dengan mengunjungi tempat usaha tersebut.
Diskotek Colosseum, kata dia, dinilai oleh tim penyeleksi dari Dinas Pariwisata layak mendapatkan penghargaan Nominasi Hiburan & Rekreasi - Klab Malam & Diskotek. Colosseum dianggap telah memenuhi persyaratan dan menerima penghargaan itu pada 6 Desember lalu.
Gubernur Anies Baswedan memutuskan mencabut penghargaan kepada Colosseum karena mempertimbangkan rekomendasi BNN DKI. Badan itu menemukan adanya penyalahgunaan narkoba oleh pengunjung diskotek Colosseum pada 7 September lalu dan menyampaikan temuannya itu ke Dinas Pariwisata pada 10 Oktober lalu.
"Berdasarkan fakta tersebut maka pemberian penghargaan Adikarya Wisata 2019 kepada Colloseum dibatalkan," kata Saefullah.
Selain mencabut izin, Disparbud telah meminta Colosseum untuk membuat pernyataan tertulis untuk memastikan tidak ada peredaran narkoba di diskotek itu. "Kami juga meminta mereka meningkatkan pengawasan yang intensif pada pengunjung," ujarnya.