TEMPO.CO, Bandung - Ahli reptil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganjar Cahyadi menjelaskan ciri ular berbisa yang harus diwaspadai setelah heboh ular kobra di Jabodetabek.
Ahli dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati yang juga merupakan Kurator Museum Zoologi itu menjelaskan ciri-ciri ular berbisa ini dapat digunakan sebagai panduan agar masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi yang tepat.
Dalam siaran pers Biro Humas ITB, Selasa, di Bandung Ganjar mengatakan masyarakat harus mengetahui jenis dan perilaku reptil itu, karena tidak semua ular berbisa.
Untuk ular yang berbisa, dapat dikelompokkan pada dua famili yaitu elapidae dan viperidae. Ular yang termasuk elapidae contohnya adalah ular kobra, ular belang (bungarus), dan ular cabai (calliophis intestinalis).
Ciri kelompok viperidae adalah bagian kepala berbentuk seperti segitiga. Kalau di daun warnanya hijau dan jika di tanah warnanya kecoklatan.
“Ular berbisa memiliki taring yang mengeluarkan bisa. Selain itu dari perilakunya juga dapat terlihat kalau ular berbisa lebih santai dalam bergerak, tapi kalau didekati akan melakukan upaya perlindungan diri atau menyerang. Sementara ular tidak berbisa, tidak memiliki taring dan bila didekati akan kabur,” ujarnya.