TEMPO.CO, Depok – Fenomena kemunculan ular masuk permukiman masih terus terjadi di Kota Depok. Salah satunya di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Tunas Bangsa, Cilodong, Depok.
Guru setempat, Muhammad Salman mengatakan dalam kurun waktu dua bulan ini, yakni November dan Desember, ia sudah menemukan kurang lebih 11 ekor anak ular. “Bentuknya sih kaya cobra, tapi kecil,” kata dia pada Selasa, 17 Desember 2019.
Salman mengatakan dari 11 ekor yang ia temukan itu, beberapa ekor diantaranya dibunuh. “Iya sebagian langsung saya matiin, sebagian lagi kabur,” ujarnya.
Menurut Salman, ular-ular itu ia temukan di lingkungan sekolah. “Kebanyakan ditemukan di gorong-gorong sekolah, di sekitar tempat wudu,” kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris menduga fenomena banyaknya ular di Kota Depok ini ditengarai ada provokator. "Saya pernah di suatu kondisi di sebuah daerah di Arab Saudi. Orang sekitar enggak menyangka ada ular, ternyata ada oknum yang menanam disitu ingin merusak lingkungan setempat,” kata dia.
Untuk itu, kata Idris, pihaknya masih mempelajari terkait fenomena ini, “Kalau faktornya adalah habitat mereka terganggu dengan bangunan yang ada harusnya terjadi di tempat-tempat persawahan dan sebagainya,” ujarnya.
Idris mengatakan pihaknya akan mengkaji faktor penyebab merebaknya ular di lingkungan warga bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok serta Komunitas Intelijen Daerah. “Kami sedang mengkaji faktornya itu apa,” ujarnya.