TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta menonaktifkan beberapa eskalator stasiun MRT ketika hujan deras melanda Ibu Kota pada Selasa, 17 Desember 2019. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyebut eskalator sementara waktu tak bisa digunakan bukan karena rusak terkena air hujan.
"Tidak ada stasiun MRT yang kemasukan air. Itu eskalator sengaja dimatikan," kata William saat dihubungi, Selasa malam, 17 Desember 2019.
Menurut William, penumpang MRT yang naik eskalator bakal berhenti sejenak di pintu masuk karena hujan atau genangan di trotoar. William memaparkan akan berbahaya apabila kapasitas di atas eskalator penuh sementara penumpang terus naik menggunakan tangga otomatis itu.
Karena itu, kata William, PT MRT menghentikan pengoperasian eskalator di beberapa pintu stasiun, yaitu di stasiun Bundaran HI, Senayan, Istora Mandiri, Setiabudi Astra, Bendungan Hilir, dan Dukuh Atas BNI. Tak hanya itu, PT MRT juga menutup pintu masuk akibat adanya genangan.
"Jadi for safety reason, eskalator kami matikan," ujar William.
Hujan yang turun sejak Selasa siang hingga sore membuat sejumlah wilayah di Jakarta tergenang air. Salah satunya muncul di Jalan Pintu 10 Senayan dengan tinggi genangan hampir sebetis orang dewasa.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin, memastikan tidak ada air hujan yang masuk ke dalam stasiun. Genangan hanya ada di bagian luar beberapa stasiun. Menurut dia, genangan mulai surut pukul 16.50 WIB bersamaan dengan hujan reda.