TEMPO.CO, Bekasi - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, perlintasan sebidang di Jalan Perjuangan berpotensi ditutup total setelah Stasiun Bekasi selesai direvitalisasi pada 2021. Sebab, lokasi tersebut tak memungkinkan dibangun underpass maupun flyover.
"Pertimbangannya karena lahan dan elevasinya enggak dapat, kalau mau dibuat flyover nanti turunnya dimana? Masa di depan Masjid Al-Barkah atau Alun-alun," kata Tri Adhianto di Bekasi.
Sebagai pengganti, kata dia, pemerintah akan memaksimalkan Jalan Agus Salim. Perlintasan sebidang di sana berpotensi dibangun flyover. Sebab, jalan ini merupakan akses terdekat menuju ke Jalan Perjuangan.
Menurut dia, skema pembangunan infrastuktur tersebut akan dikerjakan oleh pihak ketiga, sama dengan pembangunan jalan layang di kawasan Summarecon Bekasi. "Nanti kita kerjasamakan, turunnya di perumahan baru di sekitar kawasan Patal," ujar Tri.
Kepala Bidang Infrastuktur dan Pengembangan Wilayah (IPW) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi, Erwin Gwinda mengatakan, sedikitnya ada lima perlintasan sebidang yang harus ditutup. Sebab, selain bakal intensifnya melintas kereta commuter menuju ke Cikarang, jalur kereta juga akan dipakai kereta cepat Jakarta-Surabaya.
"Gantinya, kami meminta pemerintah pusat membuatkan jembatan layang atau underpass," katanya.
Selain penutupan Jalan Perjuangan setelah revitalisasi Stasiun Bekasi, ada empat perlintasan sebidang yang harus ditutup. Empat perlintasan itu adalah Jalan Pahlawan, Ampera, Muhammad Yamin, dan Jalan Agus Salim. Kelima jalan ini merupakan akses penduduk di utara Bekasi menuju ke selatan yang merupakan pusat ekonomi dan pemerintahan di Kota Bekasi. "Kami mendorong supaya permohonan kami segera direalisasikan," kata Erwin.
ADI WARSONO