TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik memperkirakan tumpukan sampah yang membentuk daratan di bantaran sungai Cisadane hingga Muara Tanjung Burung, Teluknaga mencapai 700 ton.
"Tuntasnya diperkirakan 700 ton," ujar Taufik kepada Tempo, Kamis, 19 Desember 2019.
Tumpukan sampah yang membentuk daratan itu, menurut Taufik, adalah sampah yang sengaja dibuang oleh masyarakat dan sebagian terbawa arus ketika musim hujan tiba.
DLH Kabupaten Tangerang telah mengerahkan 30 unit truk dan eskavator untuk mengeruk dan mengangkut tumpukan sampah plastik tersebut. "Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengerukan sampah itu kemudian diangkut menggunakan truk," kata Taufik.
Sampah kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Kabupaten Tangerang Jatiwaringin, Mauk. Karena banyaknya sampah yang menumpuk, Taufik memperkirakan butuh waktu sepekan untuk membersihkan bantaran sungai dari sampah tersebut.
Menurut Taufik, pengerukan sampah ini dilakukan untuk antisipasi banjir saat musim hujan seperti saat ini. Tumpukan sampah juga ditemukan di sejumlah titik, yaitu bantaran Sungai Cisadane di Desa Kampung Melayu Barat, Desa Pangkalan, Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga.
Selain mengerahkan puluhan petugas, Pemkab Tangerang melibatkan warga setempat anggota TNI, BPBD Kabupaten Tangerang, organisasi kepemudaan, pihak kecamatan dan desa untuk melakukan pengerukan sampah itu.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan telah berkoordinasi dengan perintah pusat dan Pemerintah Provinsi Provinsi Banten untuk menyelesaikan permasalahan sampah di sungai Cisadane ini. "Karena ini butuh penanganan yang serius dan harus bersama-sama di kerjakan dan peran serta masyarakat juga sangat penting," kata dia.