TEMPO.CO, Jakarta - Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal Istiono mengatakan bahwa tol layang Jakarta-Cikampek kemungkinan tak akan digratiskan pada arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020. Ia mengatakan penggratisan mungkin akan dilakukan pada kesempatan lain.
"Digratiskannya lihat nanti, Tapi untuk tahun ini sepertinya tidak bisa," kata Istiono di Polda Metro Jaya, Kamis 19 Desember 2019.
Istiono menyatakan pihaknya memprediksi puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020 akan terjadi pada 21 - 22 Desember 2019. Ia memprediksi masyarakat Jakarta akan pergi meninggalkan Ibu Kota pada menuju berbagai kota di Jawa dan Sumatera.
Dia pun mengimbau masyarakat yang hendak menggunakan tol layang Jakarta-Cikampek untuk berhati-hati. Hal itu karena kondisi jalan yang masih bergelombang.
"Nah, masyarakat yang mau mudik ke Jawa maupun ke Bandung melalui tol eleveted, di KM 10 sampai KM 48 harus memperhatikan kecepatan karena jalannya masih belum sempurna, masih bergelombang," kata dia.
Ia merekomendasikan kecepatan kendaraan di jalan tol layang baru itu maksimal 80 kilometer per jam. Pihaknya akan menempatkan pos pengaturan di kilometer 10 - 48 untuk pengawasan.
Agar kemacetan dapat terurai saat puncak arus mudik terjadi, Istiono mengatakan pihaknya akan melakukan rekayasa di kilometer tersebut.
"Kemungkinan akan kami contraflow bila terjadi kepadatan," ujar Istiono.
Pada peresmian tol layang Jakarta-Cikampek Kamis 12 Desember lalu, Presiden Jokowi menyatakan akan menggratiskan tarif hingga akhir tahun ini. Hal senada juga sempat dinyatakan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.