TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta bakal menyiapkan sistem pembayaran baru menggunakan QR code mulai tahun depan. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan telah bekerja sama dengan empat perusahaan pembayaran nontunai untuk program pembayaran melalui QR code atau barcode.
Keempat perusahaan yang telah bekerja dengan PT MRT untuk pembayaran menggunakan barcode, yakni Dana, Go-Pay, OVO dan Link Aja. "Sedang diproses untuk QR tiket tersebut. Tapi belum bisa digunakan sekarang," kata William di kantornya, Kamis, 19 Desember 2019.
William menargetkan dalam sebulan ke depan, sistem pembayaran tersebut telah bisa digunakan tanpa adanya gangguan. Nantinya di setiap gate atau pintu masuk stasiun MRT akan ada dua sistem pembayaran, yakni dengan menggunakan kartu atau barcode.
"Sekarang sudah penambahan alat pembayaran dengan barcode itu di setiap stasiun, tapi belum bisa diperuntukkan untuk penumpang meski sistemnya sudah berfungsi," kata William.
Sistem pembayaran dengan barcode itu saat ini masih dalam tahap penyempurnaan dan penyesuaian agar bisa digunakan serentak di seluruh stasiun MRT. MRT, kata William, bakal terus melakukan sosialisasi terkait dengan peluncuran sistem pembayaran terbaru ini kepada para penumpang.
Nantinya penumpang bisa masuk dengan memindai barcode menggunakan telepon genggam atau Polsek pintar mereka. "Ini akan menjadi alternatif sistem pembayaran penumpang MRT tanpa kartu nontunai," kata William.
William menjelaskan kecepatan menggunakan QR tiket ini adalah 0,1 detik. Penumpang MRT Jakarta, kata dia, bisa masuk dengan cepat menggunakan sistem pembayaran barcode ini. "Semoga nanti pas digunakan sudah tidak ada kendala lagi," ujarnya.