Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Persekusi Anggota Banser NU, Beda Versi Pelaku dan Versi Korban

image-gnews
Seorang kader Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Nahdlatul Ulama bernama Eko diduga mengalami persekusi di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. INSTAGRAM @NAHDLATULULAMA
Seorang kader Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Nahdlatul Ulama bernama Eko diduga mengalami persekusi di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. INSTAGRAM @NAHDLATULULAMA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sembari tertunduk Hendra Aprianto mengatakan bahwa insiden dengan dua anggota Banser NU yang terjadi pada Selasa, 10 Desember 2019 dipicu rasa kesalnya terhadap sebuah motor yang kerap menyalip dan hampir bersenggolan dengan kendaraannya.

Hendra menceritakan saat itu ia baru selesai menuntaskan pekerjaannya, yakni memperbaiki mesin pompa air. Dengan kondisi letih dan lapar, Hendra ingin buru-buru pulang ke rumah tetapi motornya malah hampir disenggol.

"Saya lagi capek, mau makan. Buru-buru, kalau ada yang tiba-tiba mepet saya, pasti marah. Pikiran saya waktu itu, ini bukan orang sini kok belagu banget sih," ujar Hendra di Kantor Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, dalam wawancara eksklusif Tempo, Kamis, 19 Desember 2019.

Merasa kesal, Hendra pun mengejar motor yang ditumpangi dua anggota Banser NU itu, yakni Eko dan Wildan.

Hingga sampai di pertigaan lampu merah Jalan Ciputat Raya I, Jakarta Selatan, Hendra mencegat keduanya dan langsung melontarkan kata-kata kasar. Ia merekam sendiri aksi persekusinya tersebut.

Saat itu, Hendra mengaku tak tahu kalau keduanya merupakan anggota Banser NU. Ia memberhentikan keduanya karena murni dipicu rasa kesal.

"Saya berhentiin mereka cuma karena lagi cape. Saya emosian, sok belagu lah," kata Hendra.

Sementara itu, sebelumnya Eko Sutriyo, 21 tahun anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU yang mengalami persekusi di Pondok Pinang, Jakarta Selatan mengaku tidak memiliki masalah apapun saat perjalanan.

“Saya hanya melintas, dan tiba-tiba ada seorang pemuda mepet motor saya dan suruh berhenti,” kata Eko kepada Tempo, Sabtu, 14 Desember 2019.

Eko mengatakan saat itu ia dan seorang temannya hendak menuju Masjid Al Muhajirin, Komplek Deplu, Cipadu, Tangerang untuk tugas pengamanan Maulid Nabi yang dihadiri oleh Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kejadiannya hari Selasa, kurang lebih pukul 15.00, saya yang menggunakan sepeda motor diberhentikan di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,” kata dia.

Seorang pria, kata Eko, langsung memaki dirinya dan temannya dengan perkataan kasar, “Dia mengatakan bahwa saya itu monyet, kafir,dan anjing,” ujarnya.

Bukan hanya itu, menurut Eko, pemuda itu juga mengaku kalau dirinya merupakan jawara Pondok Pinang. “Saya tidak tahu permasalahannya apa, tiba-tiba saja saya diberhentiin,” kata dia.

Kejadian persekusi yang dilakukan seorang pria kepada dua orang anggota Banser NU ini sempat viral di media sosial dalam bentuk video berdurasi 1 menit 2 detik. Dalam video itu, Eko dan seorang temannya masih mengenakan seragam Banser lengkap.

Hendra yang lulusan Paket C ini mengaku menyesal atas perbuatannya tersebut. Usai videonya itu viral, Hendra takut dan khawatir, sehingga ia memutuskan lari ke Pasir Putih, Depok untuk bersembunyi.

"Saya gak mau begini terus, cape saya hidup gak bener terus," ujar Hendra mengungkapkan penyesalannya.

Namun nasi sudah menjadi bubur. Kedua anggota Banser NU yang Hendra persekusi, Eko dan Wildan melaporkan kasus itu ke polisi. Tak lama setelah itu, polisi menciduk Hendra.

M. JULNIS FIRMANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkembangan Kasus Kematian Dante, Rekonstruksi dan Investigasi Polda Metro Jaya Membuka Rahasia

12 jam lalu

Tersangka Yudha Arfandi memeragakan adegan dalam rekonstruksi kematian Dante, putra Tamara Tyasmara di kolam renang Tirtamas Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024. Polda Metro Jaya melakukan dua rekonstruksi untuk mendalami kasus kematian Raden Andante Khalif Pramudityo, dengan melakukan sebanyak 49 adegan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perkembangan Kasus Kematian Dante, Rekonstruksi dan Investigasi Polda Metro Jaya Membuka Rahasia

Kasus kematian Dante terus menunjukkan perkembangan positif, melalui rekonstruksi kronologi detail tentang peristiwa kematiannya diketahui dengan jelas.


Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

13 jam lalu

Farhat Abbas. Tabloidbintang.com
Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

Khotbah Gilbert Lumoindong yang membandingkan zakat di Islam dan Kristen dilaporkan ke polisi atas tuduhan penistaan agama


Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

17 jam lalu

Presiden Jokowi (tengah) melihat proses pembagian sembako untuk warga di pintu Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Sebanyak 1000 paket sembako dibagikan Presiden Joko Widodo untuk warga Bogor di bulan Ramadan 1445 Hijriyah. ANTARA/Arif Firmansyah
Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.


Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

Puspom TNI telah limpahkan 20 perkara ke Polda Metro Jaya soal kasus pelat dinas Mabes TNI palsu.


Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

1 hari lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

Polda Metro Jaya menetapkan pengemudi mobil fortuner nomor dinas TNI yang viral di media sosial sebagai tersangka kasus pemalusan pelat nomor.


Arogansi Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Palsu, Usai Menabrak Malah Minta KTP Para Korban

1 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Arogansi Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Palsu, Usai Menabrak Malah Minta KTP Para Korban

Penumpang mobil yang ditabrak oleh pengemudi Fortuner berpelat dinas TNI palsu mengaku dimintai KTP satu per satu.


Puspom Ungkap Motif Sopir Arogan Fortuner Palsukan Pelat Dinas TNI, Kini Ditahan di Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Pengemudi arogan menggunakan pelat TNI Palsu. (Instagram)
Puspom Ungkap Motif Sopir Arogan Fortuner Palsukan Pelat Dinas TNI, Kini Ditahan di Polda Metro Jaya

Puspom TNI mengungkap motif pemalsu pelat dinas TNI, yang saat ini telah ditangkap dan ditahan di Polda Metro Jaya.


Polda Metro dan Puspom TNI Tangkap Pengemudi Fortuner Pelat TNI Palsu yang Mengaku Adik Jenderal

2 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Polda Metro dan Puspom TNI Tangkap Pengemudi Fortuner Pelat TNI Palsu yang Mengaku Adik Jenderal

Dari hasil pemeriksaan, Puspom TNI memastikan pengemudi Fortuner pelat TNI itu merupakan warga sipil yang bekerja sebagai pengusaha.


Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

3 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

Hasil pengecekan awal kepolisian, di tubuh selebgram itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.


Polisi Dalami Laporan Pengemudi Fortuner Berpelat TNI Arogan di Tol

4 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Polisi Dalami Laporan Pengemudi Fortuner Berpelat TNI Arogan di Tol

Marsekal Muda (Purnawirawan) Asep Adang Supriyadi melaporkan pengemudi Fortuner ke Polisi atas penggunaan pelat dinas Mabes TNI