TEMPO.CO, Depok -Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengatakan stok serum anti bisa ular (sabu) di Kota Depok dipastikan mampu menanggulangi korban gigitan ular. “Di RSUD kami siapkan 20 vial serum yang tersedia jika dibutuhkan,” kata Pradi, Sabtu 21 Desember 2019.
Pradi mengatakan, selain Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok atau RSUD, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan pun telah menyebar serum ke seluruh puskesmas di Kota Depok.
“35 Puskesmas yang ada di Kota Depok saat ini pun tersedia, semuanya insya Allah sudah terpenuhi di layanan kami,” kata Pradi.
Pradi menambahkan jikalau kurang serum pun masih tersedia di gudang farmasi Dinas Kesehatan Kota Depok, “Intinya saat ini stok aman, kalau dibutuhkan lagi tentunya kami siapkan,” kata Pradi.
Menurut dia selain layanan kesehatan milik pemerintah, Dinas Kesehatan pun meminta rumah sakit swasta menyediakan serum anti bisa ular. “Saat ini ada 8 rumah sakit swasta di Kota Depok yang menyediakan serum,” kata Pradi.
Kedelapan rumah sakit itu, kata Pradi, diantaranya RS Hasanah Graha Afiah atau HGA, RS Tugu Ibu, RS Meilia, RS Sentra Medika, RS Mitra Keluarga, RS Bhakti Yudha, RS Universitas Indonesia dan RS Citra Arafiq. “Jadi betul-betul kami Pemerintah Kota Depok antisipasi terkait fenomena ini,” kata Pradi.
Diketahui, sejak 4 Desember 2019 lalu bermula dari temuan 34 ekor anak ular kobra di Perumahan Royal Citayam Residence, Bojonggede, Kabupaten Bogor, warga Depok terus dihantui dengan kehadiran binatang melata tersebut. Sejak hari itu hingga saat ini, total ada 7 orang korban yang terkena gigitan ular berbisa di Kota Depok.