TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali, mendatangi lokasi menara antena RRI yang roboh di Jalan Antena 7, Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin, 23 Desember 2019. Namun Marullah enggan berkomentar banyak soal teknis maupun rekomendasi relokasi menara. “Saya hanya melihat banyak korban rumahnya kan warga kita juga. Jadi saya hanya melihat dari segi kewilayahan,” ucap dia.
Ia menyerahkan proses evakuasi menara kepada RRI, sementara penyelidikan ihwal penyebab robohnya menara ke polisi. Pagi tadi, tim dari Laboratorium Forensik Kepolisian Republik Indonesia telah mendatangi lokasi. Mereka tampak menelaah bagian-bagian menara yang roboh. “Saya tidak akan intervensi laporan semua di situ,” tutur Marullah.
Menurut Marullah, timnya selalu memonitor kondisi menara-menara yang ada di wilayah Jakarta Selatan, khususnya saat musim hujan tiba. Meski begitu, ia tak dapat merinci seperti apa kondisi menara-menara yang berdiri di Jakarta Selatan.
Video menara antena RRI roboh di tengah permukiman viral di media sosial. Dalam video berdurasi 21 detik itu terlihat seorang warga mendekati menara berukuran jumbo itu. "Menara ada yang jatuh," kata warga itu dalam video yang beredar. "Ya Allah. Astagfirullah, Astagfirullah." Dari video yang beredar, menara antena RRI roboh pada saat hujan deras disertai angin kencang terjadi di kawasan tersebut.
Bangunan yang paling parah tertimpa menara RRI itu adalah Masjid Al-Amin. Menurut pantauan Tempo, halaman di bagian kanan serta sebagian lantai dua masjid tersebut hancur. Bajaj yang diparkir di depan masjid pun ikut tertimpa.
Saat ini sejumlah warga beserta beberapa pekerja dari vendor yang ditunjuk oleh RRI sedang bahu-membahu membersihkan lokasi. Terlihat beberapa orang pekerja sedang memotong bagian-bagian menara yang roboh.