TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Achmad Izzul Waro mengatakan puluhan orang yang menggelar demo di depan Balai Kota adalah pekerja magang di Badan Usaha Milik Daerah itu. Menurut Achmad, pihaknya tak dapat langsung merekrut pekerja magang menjadi karyawan.
"Banyak yang baru lulus SMA belum punya pengalaman kerja. Kami kasih kesempatan magang di Transjakarta tapi bukan berarti mereka otomatis menjadi karyawan," kata Achmad di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2019.
Hari ini puluhan petugas pelayanan PT Transjakarta berunjuk rasa di depan gedung Balai Kota. Mereka menuntut kejelasan status usai masa magang selama 6 bulan mereka selesai.
Salah seorang pendemo, Cahyo, menyebut sekitar 1.000 petugas pelayanan bus, halte, hingga pengamanan yang berstatus pekerja magang diberhentikan PT Transjakarta per hari ini. Padahal, menurut dia, Transjakarta sempat berjanji akan mengangkat mereka menjadi karyawan saat seleksi sekitar enam bulan lalu.
Cahyo juga menyatakan, awalnya Transjakarta berjanji mereka akan magang selama 3 bulan dan akan diangkat setelahnya. Namun, mereka justru diminta memperpanjang masa magang menjadi 6 bulan pada September lalu.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo menjelaskan, pekerja magang bukanlah karyawan percobaan yang bakal diangkat menjadi karyawan tetap setelah menjalani masa kerjs selama tiga bulan.
"Kesiapan untuk masuk menjadi insan transjakarta dievaluasi dan disesuaikan kebutuhan perusahaan, sehingga belum ada jaminan akan diangkat," ujar Nadia dalam keterangan resminya.