TEMPO.CO, Jakarta -PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta bakal membangun halte di setiap stasiun kereta light rail transit (LRT) Jabodebek. Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta Yoga Adiwinarto mengatakan mengincar penumpang LRT Jabodebek agar melanjutkan perjalanannya dengan bus transjakarta.
"Jadi kami mengincar LRT Jabodebek. Sebetulnya bukan kami egois supaya mendapatkan lonjakannya (penumpang), tapi pelanggan-pelanggan angkutan umum itu bisa difasilitasi," kata Yoga usai konferensi pers di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2019.
PT Transjakarta, Yoga berujar, fokus menggaet pengguna kereta sebagai penumpang bus transjakarta. Dia menilai salah satu potensi penumpang itu datang dari pengguna LRT Jabodebek.
Menurut Yoga, pihaknya belajar dari pengguna kereta moda raya terpadu atau MRT Jakarta yang menggunakan bus transjakarta. Dia menyebut banyak penumpang bus Royaltrans berangkat dari daerah penyangga Ibu Kota menuju stasiun MRT.
Saat ini PT Transjakarta mengoperasikan bus Royaltrans yang berangkat dari dan menuju stasiun MRT. Ada dua rute, yaitu S12 (BSD-Fatmawati) dan S31 (Blok M-Bintaro).
"Jadi pengalaman MRT dulu, penumpang Royaltrans melonjaknya gila-gilaan, karena orang-orang dari BSD dan Bintaro ingin ke MRT dengan bus Royaltrans. Sama dengan LRT, kami melihatnya begitu," jelas dia.
Ihwal integrasi dua moda transportasi itu, dia menambahkan, sudah ada enam halte transjakarta eksisting. Empat halte di antaranya Cawang BNN, DEPKES, GOR Sumantri, dan Setiabudi Utara AINI. Keempat halte ini akan terintegrasi dengan stasiun LRT Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas.
Dua halte lainnya adalah Harja Mukti atau Cibubur dan Ciracas atau Kp. Rambutan. Halte ini rencananya terkoneksi dengan stasiun LRT rute Cibubur-Cawang. "Atasnya LRT, bawahnya transjakarta," ujar dia.