TEMPO.CO, Jakarta - M. Ali, 82 tahun, meregang nyawa saat musibah banjir melanda rumahnya yang berada di kawasan Cipinang Melayu RT 4 RW 4, Jakarta Timur. Ali yang sehari-hari bekerja sebagai guru ngaji, tewas ketika banjir merendam rumahnya hingga setinggi leher orang dewasa.
"Korban banjir di antaranya sampai saat ini di Cipinang Melayu ada satu yang meninggal dunia," ujar juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dihubungi, Rabu 1 Januari 2019.
Yusri mengatakan kepolisian telah mengevakuasi jenazah Ali dari lokasi banjir. Namun dia belum bisa memberikan kepastian soal penyebab tewasnya Ali. "Diduga masih ada dua orang lagi yang meninggal dunia dan sedang dalam upaya evakuasi," kata Yusri.
Banjir yang melanda Jakarta akibat hujan yang tak kunjung berhenti dari Selasa sore hingga Rabu pagi. Di sejumlah tempat, banjir diakibatkan luapan kali dan sistem drainase yang tak berfungsi normal.
Salah satu wilayah terdampak banjir yang berhasil dipetakan oleh polisi ialah banjir di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Di sana ketinggian air mencapai satu meter yang disebabkan luapan air Kali Pesanggrahan.
Selain itu polisi juga mencatat banjir di kawasan Pejaten Timur telah mengakibatkan ratusan jiwa dari tujuh kecamatan mengungsi mengungsi. Banjir di sana dipicu luapan Kali Ciliwung. Ratusan jiwa dari tujuh kecamatan terpaksa mengungsi.
Polisi mengerahkan anggota Korps Bhayangkara untuk mengevakuasi warga terdampak banjir dengan perahu karet. Selain itu, polisi juga tengah memetakan wilayah banjir di Jakarta.
Salah satu wilayah terdampak banjir yang berhasil dipetakan oleh polisi ialah banjir di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Di sana ketinggian air mencapai satu meter yang disebabkan luapan air Kali Pesanggrahan.
M JULNIS FIRMANSYAH