TEMPO.CO, Bogor - Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir hebat di awal tahun 2020 ini. Salah satu penyebabnya, kiriman air dari kawasan Bogor yang terus meningkat sejak Selasa malam 31 Desember 2019.
Koordinator Sub Unit Pelayanan Ciliwung Katulampa, Andi Sudirman, menyatakan kawasan Bogor dilanda hujan dengan Intensitas lebat dan sedang mengguyur Bogor sejak Selasa malam kemarin. Sejak saat itu pula terjadi kenaikan Tinggi Muka Air (TMA) di pintu Bendung Katulampa.
"Sore kemarin TMA dari pukul 18.00 hingga 21.00 berada di angka 40 hingga 90 centimeter. Itu masih siaga 4 dan bertahan hingga dini hari tadi," kata Andi kepada Tempo saat dihubungi, Rabu 1 Januari 2019.
Andi mengatakan air sempat sedikit turun pada Rabu dini hari, 1 Januari 2019. Kenaikan drastis terjadi setelah hujan dengan intensitas lebat terjadi pada Subuh tadi. TMA di pintu Katulampa naik kembali di angka 100 pada pukul 6.00 pagi. Selanjutnya hujan yang terjadi terus menerus dan merata, sekira pukul 6.30 hingga 7.10 air naik menjadi 150 centi dan itu tidak bertahan lama langsung ke siaga 2 di pukul 7.43 dengan TMA 170 centi.
"Artinya itu sudah siaga dua karena lebih dari 150, meski ada sedikit penurunan beberapa senti dan itu bertahan hingga pukul 8 dan 9," ucap Andi.
TMA di Bendung Katulampa, menurut Andi, berangsur turun ke titik 150 centi. Bahkan saat Wali Kota Bogor Bima Arya datang meninjau siang tadi air masih bertahan di angka 150. Penurunan air terus berangsur ke angka 120 di pada pukul 12.00 dan pada pukul 14.30 status kembali turun ke siaga 3 karena kondisi air berada di titik 100 centimeter.
"Kami terus pantau ini dengan terus berkoordinasi dengan BMKG, terutama untuk hujan di puncak," kata Andi sambil mengatakan hujan di Puncak sangat mempengaruhi TMA di Pintu Air Katulampa.