TEMPO.CO, Jakarta - Warga Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur yang terdampak banjir saat ini membutuhkan bantuan berupa pakaian. Selain karena mayoritas baju warga terendam banjir, pakaian yang tersedia di posko pengungsian di Masjid Universitas Borobudur tak dapat memenuhi kebutuhan pengungsi.
Hal tersebut disampaikan oleh Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaiman, saat ditemui di lokasi. "Karena kondisi rumah terendam dan juga pakaian banyak yang tak sempat dibawa," kata Agus di lokasi pada Kamis, 2 Januari 2020.
Sampai Kamis pagi, setidaknya ada 926 warga Cipinang Melayu yang mengungsi di Masjid Universitas Borobudur. Seorang warga, Legiah, mengatakan tak sempat menyelamatkan barang-barangnya saat air mulai beranjak tinggi.
Dalam pembagian pakaian di posko banjir pun dirinya tak kebagian. "Kemarin cuma bawa baju atasan saja. Saya tidak dapat apa-apa di sini. Tidak kebagian terus," kata Legiah.
Banjir mengepung sejumlah wilayah di Jakarta dan kota-kota satelit seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Bogor sejak Rabu, 1 Januari 2020. Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah meninjau beberapa titik banjir.
Sampai saat ini, BNPB mencatat 16 orang meninggal saat banjir di Jakarta dan sekitarnya. Dengan rincian DKI Jakarta 8 orang, Kota Bekasi 1, Kota Depok 3, Kota Bogor 1, Kabupaten Bogor 1, Kota Tangerang 1, dan Tangerang Selatan 1 orang.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sosial telah mengerahkan personil, bersama jajaran Pemerintah Kota Administrasi di lima wilayah untuk mendistribusikan bantuan. Bantuan yang telah diberikan di antaranya makanan siap saji, karpet, selimut, pampers, pembalut wanita, hingga makanan pokok, seperti beras, telur, minyak goreng, sarden, dan kecap.
ADAM PRIREZA