TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang merendam wilayah Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, pada Kamis pagi, 2 Januari 2020 mulai berangsur surut. Menurut pantauan Tempo, air yang sebelumnya setinggi atap rumah warga kini hanya sebatas mata kaki orang dewasa.
Meski begitu, jika masuk ke bagian dalam Jalan H. Amsir, air masih setinggi sekitar 50-100 sentimeter. Warga sekitar terlihat mulai membersihkan rumah mereka dari lumpur sisa banjir. Aparat TNI yang ada di lokasi pun turut membantu membersihkan sampah seperti kayu, bahan bangunan, serta sampah yang terbawa arus.
Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaiman, menyebut air mulai surut sejak pukul 03.00 WIB. Hingga saat ini ada 2 RW di wilayahnya yang masih tergenang banjir. "Tinggal RW 3 dan 4," kata Agus ketika ditemui di lokasi.
Agus menyebut ada sekitar 926 warga mengungsi di posko banjir Masjid Universitas Borobudur yang berada tak jauh dari lokasi banjir. Para pengungsi, kata dia, membutuhkan bantuan pakaian.
Banjir mengepung sejumlah wilayah di Jakarta dan kota-kota satelit seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Bogor sejak Rabu, 1 Januari 2020. Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah meninjau beberapa titik banjir.
Sampai saat ini, BNPB mencatat 16 orang meninggal saat banjir melanda Jakarta dan sekitarnya. Korban meninggal terdiri dari wilayah DKI Jakarta 8 orang, Kota Bekasi 1 orang, Kota Depok 3 orang, Kota Bogor 1 orang, Kabupaten Bogor 1 orang, Kota Tangerang 1 orang, dan Tangerang Selatan 1 orang.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sosial telah mengerahkan personil, bersama jajaran Pemerintah Kota Administrasi di lima wilayah untuk mendistribusikan bantuan ke posko banjir. Bantuan yang telah diberikan di antaranya makanan siap saji, karpet, selimut, pampers, pembalut wanita, hingga makanan pokok, seperti beras, telur, minyak goreng, sarden, dan kecap.
ADAM PRIREZA