TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Juliari Batubara menyatakan bahwa banjir di wilayah Jabadetabek hingga hari ini, Kamis 2 Januari 2020, telah menimbulkan 21 korban jiwa. Kementerian Sosial pun memberikan santuan sebesar Rp 15 juta bagi keluarga korban.
"Laporan terakhir 21, 19 korban sudah teridentifikasi dan dua lagi dalam proses pendataan," kata Juliari di sela peninjauan lokasi banjir di Jakarta Timur.
Juliari berharap korban jiwa tak terus bertambah. "Kita harapkan jumlah korban tidak bertambah, mudah-mudahan banjir surut sehingga tidak ada korban jiwa lagi," kata Juliari.
Korban meninggal dunia berdasarkan data Kementrian Sosial yaitu: M Ali (82), Siti Hawa (72) dan Willi Surahman (54) warga Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur akibat hipotermia.
Selanjutnya Rumsinah (68), NN (8) dan Amelia (27) warga Kelurahan Pangkalan Jati Baru Kecamatan Cinere, Depok, meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.
Korban lainnya Arfiqo Alif (16) warga Kemayoran Jakarta Pusat meninggal akibat kesetrum listrik, Kusmiyati (30) warga Tanah Sereal Kota Bogor meninggal karena tertimpa tanah longsor.
Warga yang menjadi korban lainnya yaitu Marsdianto (20) beralamat Perumahan Puri Citayam Permai 2 Dewa Rawa Panjang Bojonggede Bogor, Asri (45), M Hudri (24), Carli (5), Rumsah (60), Amri (60), Cicih (10) dan Saroh (25) seluruhnya warga RT 02/03 Kampung Sinar Harapan Desa Harkat Jaya Kecamatan Sukajaya meninggal akibat terseret arus banjir.
Selain itu, menurut data Kemensos, korban jiwa juga jatuh di Kampung Parung Sapi Desa Kalong Sawah Kecamatan Jasinga atas nama Hilman (15). Selain itu terdapat pula dua warga Kampung Cibeureum Dewa, Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Idrus (50) dan Nurjen (47) yang meninggal akibat terseret arus banjir.