TEMPO.CO, Tangerang -Banjir Tangerang di 289 titik di Kota Tangerang mulai surut.
Dari jumlah itu sebanyak 221 lokasi sudah kering, masyarakat pun membersihkan sampah, lumpur yang melekat di rumah-rumah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang mencatat selama tiga hari air bah merendam rumah penduduk (- dengan ketinggian air semata kaki hingga 3 meter), atau terjadi peningkatan volume sampah dari hari biasa.
Kepala DLH Dedi Suhada mengatakan usai banjir volume sampah meningkat 60 persen atau sekitar 800 ton.
"Jika pada hari biasa bukan musibah banjir seperti ini, petugas kami mengangkut sekitar 1.300 ton dalam sehari,"kata Dedi Jumat 3 Januari 2020.
Dedi menyebutkan seluruh petugas hingga Jumat petang belum berhenti melakukan pengangkutan sampah.
Dalam bersih-bersih banjir itu DLH mengerahkan 775 petugas yang disebar di seluruh titik banjir di Kota Tangerang.
Petugas DLH kata Dedi dibantu sejumlah instansi lainnya seperti Bidang Pertamanan, Disbudpar dan ratusan relawan.
“Semakin banyak petugas yang kami kerahkan, aksi bersih-bersih Kota Tangerang pasca banjir semakin cepat, dan Kota Tangerang akan kembali pulih,” kata Dedi.
Sejauh ini sampah banjir Tangerang yang diangkut petugas didominasi perabotan rumah tangga yang rusak seperti springbed, kasur bekas, lemari, kayu-kayu, hingga batang-batang pohon.