TEMPO.CO, Lebak -Kepolisian Daerah Banten akan melakukan investigasi penyebab terjadinya bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Kepala Kepolisian Daerah Banten Inspektur Jenderal Tomsi Tohir mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab utama terjadinya banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Lebak yakni di Kecamatan Curug bitung, Sajira, Cipanas, Lebak gedong, Maja dan Cimarga.
"Ini katanya akibat ilegal loging, untuk saat ini, Polda Banten masih fokus melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan terhadap 2.167 warga terdampak bencana," ujar Tomsi Sabtu, 4 Januari 2020.
Tomsi mengungkapkan dalam proses investigasi lokasi pembalakan liar itu Polda Banten akan melibatkan sejumlah instansi baik Provinsi Banten maupun Pemkab Serang dan Kementerian Lingkungan Hidup (LH).
"Nanti setelah semua selesai, kita akan dalami apa penyebabnya. Saat ini kita fokus pada pertolongan korban kemudian pencarian korban-korban yang hilang kemudian berupaya membuka daerah yang terisolasi,” katanya
Menurut Tomsi, pihaknya mencatat ada sekitar 8 orang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di Kecamatan Lebak Gedong karena tertimbun longsor. Namun dari jumlah itu baru hanya 3 orang yang berhasil ditemukan.
"Lima orang tertimbun longsor sudah sempat terlihat, tapi hilang kembali di daerah Muara Gedong karena medan lumpurnya cukup dalam. Dugaan itu mendekati kebenaran karena dari 8 yang hilang 3 sudah ditemukan,” ujar Tomsi.
Tomsi menegaskan, untuk daerah yang terisolir di Lebak Gedong, petugas gabungan Brimob dan TNI sudah bisa masuk ke wilayah tersebut dengan menempuh jarak sekitar 10 kilometer dengan berjalan kaki.
Petugas juga sudah berhasil memberikan bantuan makanan kepada warga yang terisolir akibat banjir bandang tersebut.