TEMPO.CO, Jakarta - Camat Makasar Kamal Alatas meminta tim Perusahaan Listrik Negara atau PLN segera membantu warga yang rumahnya padam setelah diterjang banjir di kawasan Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Hingga hari ini, kata Kamal, ada lebih dari 900 rumah warga yang menjadi korban banjir belum teraliri listrik. "Jadi ada yang sudah teraliri dan belum. Yang pakai token masih mati semua listriknya," kata Kamal usai mengikuti kerja bakti membersihkan sampah dan lumpur sisa banjir di Cipinang Melayu, Sabtu, 4 Januari 2020.
Ia menuturkan banjir di beberapa titik di wilayahnya memang terdampak cukup parah. Ketinggian air telah mencapai lebih dari dua meter di beberapa permukiman warga.
Air bah mulai surut pada Kamis, 2 Januari 2020. Sebagian warga pun telah kembali ke rumah mereka masing-masing. "Saya berharap PLN membantu warga yang listriknya belum nyala. Karena sebagian sudah pulang ke rumahnya."
Kamal meminta PLN menerjunkan petugas lebih banyak lagi untuk menghidupkan listrik di rumah warga yang masih terputus. Sebab, sebagian warga tidak berani menyalakan sendiri aliran listrik karena meteran atau token mereka terendam banjir.
"Listrik juga kebutuhan utama. Kami minta PLN konsen untuk mengecek ID meteran," ujarnya. "Tidak ada listrik warga tidak akan bisa beraktivitas."