TEMPO.CO, Lebak -Kepolisian Daerah Banten akan melakukan investigasi penyebab terjadinya bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Kepala Kepolisian Daerah Banten Inspektur Jenderal Tomsi Tohir mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab utama terjadinya banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Lebak yakni di Kecamatan Curug bitung, Sajira, Cipanas, Lebak gedong, Maja dan Cimarga.
"Ini katanya akibat ilegal loging, untuk saat ini, Polda Banten masih fokus melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan terhadap 2.167 warga terdampak bencana," ujar Tomsi Sabtu, 4 Januari 2020.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten M Juhriyadi mengatakan, pihaknya mengidentifikasi jika pangkal masalah dari banjir dan longsor adalah karena menurunnya fungsi hutan.
Kementerian BUMN telah menugaskan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Jamkrindo, Krakatau Steel, Perkebunan Nusantara, dan Perkebunan Nusantara VIII untuk bersinergi dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten, 4 Januari 2020.(dok Bank BNI)
Penebangan pohon di daerah aliran sungai (DAS) wilayah hulu sungai diyakini sebagai penyebab terjadinya banjir dan longsor di sejumlah daerah di Banten, pada Rabu, 1 Januari 2020 kemarin.
“Penebangan pohon terutama hutan rakyat, di daerah hulu, di daerah bantaran sungai, itukan DAS,” ujarnya
Ia menjelaskan, untuk kasus di Lebak penebangan cukup banyak dilakukan di hulu Sungai Ciberang yang berada di Pegununan Halimun.
Lantaran berkurangnya jumlah pohon maka air hujan yang turun tidak optimal diresap sehingga mengalir langsung ke aliran sungai.
“Hulunya Ciberang kan dari pegunungan Halimun. Dari daerah itu di Gunung Luhur, kawasan Citorek juga. Sekitar situ adanya penggundulan hutan, sudah menurunnya pengguna hutan. Jadi curah hujan yang turun ke daratan, semua ke anak Sungai Ciberang,” katanya, Sabtu, 4 Januari 2020.
Lantaran air turun langsung ke Sungai dan Anak Sungai Ciberang, kata dia, mengakibatkan debitnya menjadi besar.
Hal itu terlihat dimana daerah terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak merupakan daerah bantaran sungai.“Dari Pengunungan Halimun kalau ke utara melewati Kecamatan Lebak Gedong, Sajira, Cipanas dan daerah-daerah yang kemarin terdampak. Itu semua di wilayah bantaran Ciberang,” katanya.