TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 12.00 WIB, Ahad, 5 Januari 2020, sebanyak 4.401 warga masih mengungsi akibat banjir di lima wilayah Ibu Kota. Data tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Iwan Ibrahim.
Berdasarkan data yang ia berikan, pengungsi paling banyak berada di Jakarta Barat, yaitu 657 kepala keluarga yang terdiri dari 2.752 jiwa. "Ada empat lokasi pengungsi di Jakarta Barat," kata Iwan.
Sementara itu, BPBD DKI mencatat 1.036 orang masih mengungsi di enam lokasi pengungsian akibat banjir di Jakarta Timur. Selanjutnya ada 393 pengungsi di delapan lokasi di wilayah Jakarta Selatan serta 220 pengungsi di tiga lokasi Jakarta Utara.
BPBD tak mencatat ada pengungsi di wilayah Jakarta Pusat. Rata-rata pengungsi, ucap Iwan, membutuhkan disinfektan, alat kebersihan, pampers, air minum, selimut, pakaian, pakaian dalam, serta makanan siap saji.
Adapun beberapa wilayah masih digenangi banjir hingga Ahad siang ini, misalnya RW 08-14 di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan ketinggian air 20-40 sentimeter. Selanjutnya di RW 02, 05, 10, dan 15, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 10-25 cm.
Banjir juga masih menggenangi RW 09, 13, dan 14 di Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan ketinggian air 10-20 cm. Sementara di RW 05 wilayah yang sama air tercatat setinggi 40 cm. Terakhir, banjir setinggi 70 cm tercatat masih menggenangi RW 01, 03, dan 07 di Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
ADAM PRIREZA