TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang menerjang kawasan Tangerang Selatan pada 1 Januari 2020 merusak jaringan kabel internet yang ada di SMP Negeri 22. Hal ini membuat persiapan sekolah untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK sedikit terganggu.
"Local area network (LAN) yang kami buat di 2 laboratorium komputer sudah rusak semua sudah tidak bisa dipakai," kata Kepala SMPN 22 Yantho, Senin 6 Januari 2019.
SMPN 22 jadi salah satu bangunan yang ikut terendam banjir setinggi kurang lebih 1,5 meter akibat luapan Kali Angke.
"Saat ini kegiatan belajar mengajar sudah berjalan kondusif karena setelah banjir surut kami bekerja sama dengan stakeholder untuk membersihkan sekolah," kata Yantho.
Ia berharap Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan memberikan penanganan yang cepat agar proses belajar dan siswa yang menghadapi UNBK bisa kembali normal.
"Ya harapannya, mudah-mudahan dari dinas terkait dan organisasi perangkat daerah juga bisa membantu keadaan di SMP Negeri 22 Tangerang Selatan," ungkapnya.
Sebelum banjir di awal 2020, lanjut Yantho, banjir juga pernah terjadi pada 2017 tetapi banjir tidak sampai masuk ke ruang kelas dan ruang lainnya di lantai dasar.
"Selain Dinas Pendidikan saya juga berharap Dinas Kesehatan untuk bisa ikut membantu di SMP Negeri 22 Tangerang Selatan," kata dia.
Bantuan yang diharapkan tersebut, kata Yantho, berupa penyemprotan cairan desinfektan karena ruangan yang terendam banjir menimbulkan bau tak sedap sehingga bisa mengganggu kesehatan murid dan guru.