TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta bakal menginisiasi pertemuan antara pemerintah pusat dan daerah untuk penanggulangan banjir di wilayah Jabodetabek. Wakil Ketua DPRD DKI, Muhammad Taufik, mengatakan salah satu faktor penyebab banjir besar di ibu kota adalah air kiriman dari kawasan hulu di bendung Katulampa, Bogor.
"Banjir itu memang dari hulu. Air dari Katulampa dari sampai ke Jakarta tidak tertampung. Luber dah ke mana-mana," kata Taufik saat dihubungi, Senin, 6 Januari 2020.
Taufik menyatakan legislator bakal menginisiasi pertemuan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan kepala daerah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, serta para ahli untuk membahas dan menanggulangi bersama banjir. Menurut Taufik, air harus dikelola dengan baik bersama di masing-masing wilayah
Di kawasan hulu, kata Taufik, pemerintah bisa membangun waduk. Sehingga sebagian air dari hulu bisa ditampung di waduk yang nantinya dibangun pemerintah. "Kalau tidak tumpah ke Jakarta semua," ujarnya. "Jalur air Katulampa itu kiri kanan kami ingin dibangunkan waduk. Kami akan support pembiayaan. Berapa kilometer harus ada waduk."
Sedangkan, di ibu kota proyek sodetan Ciliwung ke Banjir Kanal Timur harus segera diselesaikan. Sodetan Ciliwung bakal membantu memecah air dari kali terbesar di DKI itu, ke banjir kanal.
Selain itu, Jakarta juga perlu mengoptimalkan lebih dari 100 waduk yang ada di ibu kota. Waduk tersebut juga harus disambungkan dengan aliran kali yang ada di DKI. "Waduk dikoneksikan ke sungai juga. Buat juga sumur resapan."