TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membantah bahwa ratusan pompa untuk menyedot banjir tidak berfungsi maksimal. "Tidak. Kami sudah inspeksi. Kami lihat dari sebelum hujan dan periksa satu-satu (berfungsi)," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Juani Yusuf di Balai Kota DKI, Senin, 6 Januari 2020.
Media asing seperti The Guardian menyoroti banjir di ibu kota dan sekitarnya yang memakan korban jiwa. Selain itu, The Guardian juga menyoroti kinerja pompa air untuk menyedot banjir.
Juaini mengakui ada beberapa pompa yang mengalami kendala untuk difungsikan karena terendam banjir. Sehingga pompa tersebut tidak dapat difungsikan. "Kami siagakan pompa mobile yang cadangan."
Menurut dia, banjir di ibu kota disebabkan juga karena hujan ekstrim yang melanda dari sore hingga pagi pada malam tahun baru, Selasa, 31 Desember 2019. "Jadi hujan ekstrim membuat pompa terendam dan kami tidak hidupkan."
Juaini menantang pihak yang menuding pompa air DKI banyak yang tidak berfungsi untuk meninjau langsung ke lapangan. "Cek saja satu-satu sekarang. Semua berfungsi. Itu kemarin karena terendam, dan dibantu pompa mobile," ujarnya. "Yang kemarin kerendam dan sudah kering sekarang normal lagi."
