TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan pengungsi banjir Jakarta telah berkurang memasuki hari ketujuh. Anies menyebut hingga Senin, 7 Januari 2020 pengungsi banjir tinggal 679 orang yang tersebar di tujuh lokasi.
Pada hari pertama banjir, Rabu, 1 Januari 2020, jumlah pengungsi banjir di ibu kota mencapai 36 ribu jiwa. Menurut Anies, sejak banjir hari keempat sebenarnya sudah tidak ada lagi pengungsi yang 24 jam tinggal di posko pengungsian.
"Mereka hanya menjadikan pengungsian tempat istirahat," kata Anies usai mengikuti rapat penanggulangan banjir di Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Selasa, 7 Januari 2019. "Jadi setelah bersih-bersih rumah, mereka kembali makan dan istirahat di pengungsian."
Anies menambahkan pengungsi banjir Jakarta tidak seperti pengungsi korban gempa bumi atau longsor yang menyebabkan rumah mereka tidak bisa ditempati. Pengungsi banjir di DKI, kata dia, tidak 24 jam berada di pengungsian.
"Karena mereka juga sudah kembali ke rumahnya untuk bersih-bersih. Ke pengungsian untuk istirahat setelah bersih-bersih," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan pengungsi banjir terbanyak ada di Jakarta Barat, yakni 546 jiwa. Berikutnya, di Jakarta Selatan yang mencapai 101 jiwa dan Jakarta Timur 10 orang. Sedangkan di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara sudah tidak ada lagi warga yang mengungsi.
IMAM HAMDI