TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan telah berupaya untuk menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir di ibu kota. Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI, Dudi Gardesi, mengatakan sekarang pemerintah berfokus untuk memonitoring dan memperbaiki pompa air yang rusak.
"Kemarin ada yang rusak karena over kinerja dan terendam banjir," kata Dudi saat dihubungi, Rabu, 8 Januari 2020. "Yang rusak diperbaiki semua agar di waktu yang genting sudah bisa baik (berfungsi) lagi."
Dudi menemukan sebanyak 76 pompa stasioner yang tersebar di 40 rumah pompa di ibu kota, mengalami kerusakan. Dari 76 pompa yang dinyatakan rusak, sebanyak 49 di antaranya rusak karena terendam banjir pada awal tahun baru, Rabu, 1 Januari kemarin. Total pompa stasioner yang dimiliki DKI mencapai 478 unit di 176 lokasi rumah pompa.
Selain menyiapkan pompa, pemerintah telah menyiagakan ribuan personel dari pasukan biru di Dinas SDA hingga pasukan orange atau Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU). Pemerintah juga tengah memperbaiki sementara tanggul yang rusak karena banjir kemarin seperti di kawasan Kali Asin, Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
"Untuk perbaikan permanen belum bisa dilakukan karena masih di awal tahun," ujarnya. "Kami baru mengantisipasi gerakan banjir."
Dudi menuturkan pemerintah telah menyiapkan karung pasir dan beronjong untuk mengantisipasi jika ada turap atau tanggul yang jebol hingga kali yang meluap. Ia memastikan personel pemerintah siap jika banjir kembali menerjang ibu kota.
"Tenaga kami juga tidak diporsir saat ini. Jadi ketika ada banjir bisa kami kerahkan semuanya," ujarnya.
Sedangkan, untuk mengantisipasi banjir rob pemerintah berfokus pada penyiapan pompa. Namun, kata dia, fenomena banjir rob di ibu kota tidak sebesar wilayah lain jika tidak disumbang dengan bah air hujan.
"Pasang yang bermasalah jika robnya tinggi banyak melimpah ke warga," ujarnya. "Kalau robnya tinggi kami menunggu dan akan di arahkan ke waduk dan dipompa kembali ke laut seperti di Pluit."
Curah hujan lebat diprediksi akan kembali mengguyur Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi Jakarta akan kembali diguyur hujan deras pada 9-12 Januari 2020 atau mulai hari ini. Meskipun demikian, ramalan BMKG menyebutkan bahwa curah hujan pada 9-12 Januari 2020 tak akan seekstrem pada awal tahun.