TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat, Purwanti Suryandari kembali menegaskan tak ada pompa air di wilayahnya yang mati sebelum banjir melanda Ibu Kota pada 1 Januari 2020. Hanya saja menurut dia, pompa-pompa itu berhenti beroperasi sejak air meluap dari kali atau sungai ke jalanan.
"Kalau pompa dinyalakan enggak akan efektif, kita mau buang ke mana? Air muter-muter saja jadinya karena kalinya sudah meluap," kata Purwanti saat dihubungi Tempo pada. Jumat, 10 Januari 2020.
Selain tidak efektif, Purwanti mengatakan pompa tidak dioperasikan karena memikirkan keselamatan para operatornya. Menurut dia, banjir tersebut juga merendam rumah-rumah pompa di Jakarta Barat.
"Terus kita coba back up pakai pompa mobile, tapi juga terendam. Memang debit air yang datang melebihi kemampuan pompa kita," kata dia.
Untuk itu kata dia, sebagian pompa baru kembali dioperasikan setelah air sungai surut. Sedangkan sebagian pompa lainnya yang sudah terendam air, dioperasikan setelah dicek oleh para teknisi. Menurut dia, operator pompa tak berani langsung mengoperasikan unit yang sudah terendam banjir karena takut ada gangguan teknis dan kelistrikan.
"Dan memang ada yang perlu perbaikan," ujar dia.
Purwanti mengaku tidak tahu maksud dari pompa yang tidak berfungsi sehingga dipanggil oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya. Ia dipanggil penyidik pada 6 Januari lalu untuk dimintai keterangan soal dugaan pompa air yang tak berfungsi sehingga menyebabkan banjir di wilayah Daan Mogot, Jakarta Barat.
"Laporannya yang mana? Kalau yang sepanjang Daan Mogot pada tanggal 1 itu memang hujan, air melimpah, masuk ke rumah pompa. Otomatis pompa tidak bisa operasi, karena mau buang ke mana?," kata dia.
Salah satu rumah pompa yang terendam saat banjir ada di Jalan Mangga Raya yang berdekatan dengan Kompleks Perumahan Green Ville. Tempo mencoba mendatangi rumah pompa, namun operator di sana menolak diwawancarai. Operator hanya mengatakan pompa-pompa di sana berfungsi dan menyarankan untuk berbicara langsung kepada Purwanti.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui ada pompa air yang rusak saat banjir melanda Jakarta. Pompa, kata Anies, rusak karena terendam banjir.