TEMPO.CO, Bekasi -Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan telah mengusulkan kepada pemerintah pusat supaya ada relokasi permukiman di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih karena rutin disambangi banjir Bekasi.
Sebab, lokasi kawasan tersebut merupakan titik langganan banjir Bekasi setiap Kali Bekasi meluap.
"Itu saya sampaikan ke Presiden, ke Kementrian, tinggal tergantung warganya, juga tinggal tergantung kementrian," kata Rahmat Effendi di Bekasi, Jumat, 10 Januari 2020.
Menurut dia, Bupati Bogor Ade Yasin juga merespon usulan relokasi tersebut. Sebab, selain PGP, Rahmat menyampaikan di titik yang sama juga ada Perumahan Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
"Ada pesan juga dari Bupati Bogor, kalau bisa yang Vila Nusa Indah yang banjir itu diikutkan menjadi tandon," kata Rahmat Effendi.
Oleh karena itu, kata dia, tandon jika relokasi terealisasi maka seluruh kawasan Perumahan PGP dan sebagian wilayah Perumahan Vila Nusa Indah dipakai menjadi tempat penampungan air. "Ini bukan persoalan respon warga, ini persoalan savety, persoalan kenyamanan, dan persoalan memang harus ada tandon," kata Rahmat ketika ditanya soal respon warga.
Selain tandon tambahan di pertemuan Kali Cileungsi dan Cikeas di belakang Perumahan PGP, kata dia, sudah ada tandon air di antara Cileungsi dengan Bukit Hambalang, Bogor. "Dipakai juga buat air minum, nah kalau di situ ada tandon lagi, sudah bisa menangkap DAS (daerah aliran sungai) yang ada setelah PGP," ucap Rahmat.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlah keluarga terdampak banjir Bekasi yang merendam seluruh kawasan Perumahan Pondok Gede Permai mencapai 1.364 dengan total penduduk sebanyak 5.456 jiwa. Mereka bermukim di RW 08, 09, da 10 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih.