TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan telah menyalurkan bantuan ke korban banjir dan tanah longsor di Jabodetabek senilai Rp 15 miliar. Bantuan tersebut diberikan selama sepuluh hari terhitung 1 januari 2020.
"Nilai bantuan dan santunan yang sudah kami berikan selama dua pekan ini sekitar Rp 15 miliar," kata Juliari di Gedung Kemensos Cawang Kencana, Jakarta Timur, pada Jumat, 10 Januari 2020.
Juliari menjelaskan, beberapa jenis bantuan yang telah disalurkan berupa makanan siap saji, makanan anak, mie instan, tenda gulung, peralatan dapur, paket sandang, selimut, serta pakaian. Adapun pemberian bantuan telah disalurkan sebelum banjir dan tanah longsor terjadi ke wilayah-wilayah yang rawan bencana.
Hal tersebut bertujuan agar wilayah tersebut siap menyalurkan bantuan ke warganya manakala terjadi bencana. Penyaluran bantuan, kata Juliari, kemudian dilanjutkan saat bencana terjadi.
Menurut Juliari, bantuan yang diberikan merupakan stok akhir tahun Kemensos. Tahun ini, ucap dia, Kemensos berencana meningkatkan jumlah stok logistik bantuan. Juliari menyebut kalau tahun lalu pihaknya menyimpan bantuan logistik untuk disalurkan senilai Rp 22 miliar. "Tentunya tahun ini akan ada peningkatan lagi. Jadi akan naik baik kuantitas maupun nilainya," tutur dia.
Kementerian Sosial juga telah mendirikan Posko Induk Penanggulangan Bencana di gedung Kementerian Sosial Cawang Kencana, Kramat Jati, Jakarta Timur. Selain pusat koordinasi, posko tersebut juga menjadi salah satu tempat penampungan bantuan sosial bagi warga Jabodebek dan Banten yang kini tengah dilanda bencana.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan kalau masyarakat dan instansi dapat menyerahkan bantuan ke posko induk itu untuk nantinya diteruskan ke korban bencana alam. Bantuan pun dapat berupa makanan hingga kebutuhan lain seperti pakaian, selimut, dan kasur. "Apapun yang memang bermanfaat untuk masyarakat, kami siap membantu menyalurkan bantuan," tutur dia.